Lebak- Sejumlah Pedagang hewan kurban di Kabupaten Lebak mengeluhkan kondisi Pandemi Corona. Pasalnya, keberadaan virus asal Wuhan, China itu juga berpengaruh terhadap penjualan hewan kurban.
Di Kalanganyar dan Rangkasbitung, para pedagang mengklaim penjualan menurun 70 persen menjelang Idul Adha 1441 H. Terutama untuk hewan kurban jenis domba.
“Terhitung dari awal bulan Juni hingga sekarang, hewan kurban yang kita jajakan, seperti kambing baru terjual 10 ekor, sedangkan tahun 2019 lalu, satu pekan sebelum perayaan hari raya Idul Adha 30 ekor kambing sudah terjual,” kata salah seorang pedagang hewan kurban, Adi saat ditemui di area lapaknya yang berada di sepanjang Jalan Maulana Yusuf, Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar, Kamis, 30 Juli 2020.
Adi menduga merosotnya pembeli hewan kurban juga bertepatan dengan tahun ajaran baru. Belum lagi, harga domba yang mengalami kenaikan Rp400 sampai Rp500 ribu.
“Jadi, kalau tahun lalu kita menjual harga hewan kurban jenis domba, diangka Rp 4 Juta sedangkan tahun 2020 sudah tidak ada harga kambing yang berat bobotnya sekitar 60 Kilogram dijual dengan harga tersebut. Sekarang kami menjual Rp 5 jutaan,”ujarnya.
“Domba yang kita jual berasal dari Cianjur. Kambing lokal, belum bisa mengalahkan Kambing yang berasal dari kabupaten luar,”tambahnya.
Senada dikatakan Bayu salah seorang Penjual Hewan Kambing Kurban di Jalan Siliwangi, Kampung Jaura Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung. Ia mengaku sampai saat ini kambing kurban yang dijajakan selama tiga pekan baru terjuan 2 ekor.
“Untuk penjualan dari awal hingga hari ini kami baru menjual sebanyak dua ekor,”katanya.
Editor: Fariz Abdullah
