Serang- Alat Peraga Kampanye (APK) bakal calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Serang, Nasrul Ulum – Eki Baihaki dirusak orang tak dikenal. Beberapa tersebar di tiga daerah, yakni Kecamatan Pabuaran, Kecamatan Cikande dan Kecamatan Tanara.
Hal ini membuat Tim Pemenangan Nasrul-Eki prihatin. Adalah Yayan Alfian Nugraha, Juru Bicara Nasrul Ulum-Eki Baihaki.
Ia menilai perusakan merupakan bentuk kemunduran demokrasi.
“Dengan cara anarkis ini kita mundur kebelakang lah untuk lebih maju kedepan, calon ini harus memperkenalkan diri, bukan dengan cara-cara dibungkam dengan cara-cara lama. Kita coba dengan relawan untuk sama-sama saling menjaga,” kata Yayan melalui sambungan selulernya, Sabtu, 29 Agustus 2020.
Menurut Yayan, salah satu cara untuk memperkenalkan Paslon Nasrul Ulum-Eki Baihaki ke masyarakat dengan memasang spanduk hingga baligho. Namun ketika itu dirusak, maka masyarakat kesulitan mengakses informasinya.
“Hakikat kita melaksanakan pemilu itu kan kita tahu untuk keterbukaan informasi dari masing-masing calon menyampaikan atribut, visi misi, memperkenalkan lah. Jangan sampai masyarakat di informasikan dengan tidak baik. Kita menyesalkan lah,”jelasnya.
Politisi Demokrat ini mengaku hingga kini Ulum-Eki memilih tidak membuat gaduh, sehinggaa memilih memperbaiki APK yang rusak dan belum melaporkan ke pihak Panwascam ataupun Bawaslu Kabupaten Serang.
Menurut Yayan, perusakan APK Ulum-Eki berbanding terbalik dengan spanduk hingga baligho petahana, Ratu Tatau Chasanah-Panji Tirtayasa, yang semakin bertebaran. Terlebih, keduanya saat ini masih menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Serang.
“Kalau petahana kan lebih massif menggunakan kegiatan, atribut, spanduk. Pakaian yang ada kan sama dengan pakaian yang ada di baligho sekarang,” terangnya.
Editor: Fariz Abdullah