Pandeglang- Imat Miftahul Tamamy (28) seorang guru salah satu sekolah swasta di Kabupaten Serang mengaku siap menjadi penantang Irna Narulita-Tanto Warsono Arban di Pilkada Kabupaten Pandeglang.
Pemuda yang mengklaim masih keturunan ke 8 dari bupati Kabupaten Pandeglang ke-6 Raden Tumenggung (RT) Soera Adiningrat mendapatkan rekom dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangun (PPP) Provinsi Banten untuk mendampingi Thoni Fathoni Mukson.
Kepada awak media, Imat mengaku banyak mendapat kabar masih banyak ketidak puasan masyarakat terhadap kepimpinan saat ini. Hal itu juga, merupakan salah satu alasan Imat terpanggil sebagai kaum milenial untuk maju di Pilbup Pandeglang.
“Saya menunggu SK (Surat Keputusan) DPP dan kalau sudah ada kita akan melengkapi persyaratan dan lanjut mendaftarkan diri ke KPU,”kata Imat kepada awak media di DPW PPP Banten, Ciracas, Kota Serang, Selasa 1 September 2020.
Imat mengaku siap habis-habisan untuk melawan petahana dengan adanya dukungan para kyai. Ia juga menyakini bisa merubah Pandeglang ke arah yang lebih baik sesuai dengan keinginan para kyai.
“Insallah soan ke Abuya Muhtadi selaku orang tua di Pandeglang saya akan minta ijin dan minta doa lepada beliau, sangat ingin berharap suport, doa dan dukungan kepada kyai dan santri,” paparnya.
Menurut Imat, 35 persen pemilih di Kabupaten Pandeglang adalah kaum milenial. Ia mengajak kaum milenial yang ada di kabupaten Pandeglang menuju perubahan.
“Yang jelas ada kiat khusus saya milenial saya tau bagaimana untuk mendapatkan suara milenial itu sendiri,” ucapnya.
Sementara itu Ketua DPW PPP Banten Subadri Usuludin mengatakan dipilihnya Imat sudah melalui jalan panjang, dan ia meminta seluruh kader PPP di Pandeglang bisa memenangkan calon yang diusung.
“Pandeglang kabupaten yang religius, Pandeglang di kenal sejuta santri dan seribu kyai maka calon yang di usung ini dari tokohnya ada dari milenialnya ada jadi lengkap ya,” paparnya.
Ektabilitas Imat di yakini bisa meningkat sepanjang rasa keinginanya itu ada, rasa kebersamaan di tumbuhkan, bisa menang.
“Contohnya saya di kota Serang saya tidak di unglkan bisa menang,”ucapnya.
Komunikasi dengan Gerindra sudah dilakukan sejak awal bulan lalu, namun Subadri menyatakan semua itu hak pilihan masing-masing partai politik.
“Masing-masing kepentingan, masing-masing punya pendirian, masing-masing punya pilihan, ya sukur-sukur kami berharap partai yang belum calon ke yang lain kami ajak gabung, dengan dua parpol insallah kami bisa menang di Pandeglang,” tutupnya.
Editor: Fariz Abdullah
