Setelah Diduga Dipersekusi Aparat Desa, Pria yang Memviralkan Kemiskinan Kini Disebut Tak Izin Keluarga Pemilik Rumah

Date:

Rumah milik keluarga Markuh (78) yang diviralkan Ahmad Jazuli, Warga Parahu yang mengaku dipersekusi oleh staf desa. (BantenHits.com/Rifat Alhamidi)

Tangerang- Apes, begitulah yang dialami Ahmad Jazuli warga Desa Parahu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang.

Bagaimana tidak, pria yang mengaku sempat dipersekusi oleh staf desa gegara memviralkan salah satu rumah kumuh, kini mendapat protes keras dari pihak keluarga.

Ya, keluarga Markuh (78) pemilik rumah yang dipoting oleh Ahmad Jazuli.

Baca Juga: Ngeri! Warga Parahu Tangerang Diduga Jadi Korban Persekusi Staf Desa usai Viralkan Rumah Kumuh di Medsos

Melalui sang anak, Amaliah, pihak keluarga mengaku tak tetrima bahwa gubuknya dijadikan objek yang kemudian viral di media sosial.

Saat ditemui di kediamannya, Amaliah yang merupakan anak keempat Markuh, merasa risih dengan sikap yang telah dilakukan Jazuli. Sebab dalam postingan pria yang akrab disapa Aang ini, dituliskan bahwa Markuh yang telah menginjak usia senja sudah lama tidak pernah diurus dan tak mendapat perhatian.

“Iyah, dia (Ahmad Jazuli) enggak izin dulu sama kami, seharusnya kan ngomong dulu kalau niatnya mau baik mah. Belum lagi malah jadi viral, terus dilebih-lebihin. Katanya ayah dianggap tidak diurus, padahal keluarganya di sini masih pada ngurusin,” katanya, Selasa 1 September 2020.

Amaliah mengaku, keluarganya selama ini tak pernah berpangku tangan dan tidak berharap akan ada bantuan dari pihak manapun atas kondisi yang dialami Markuh. Soalnya, keinginan menetap di rumah tersebut juga merupakan kemauan dari sang Ayah.

“Rumah itu kan beliau yang buat sendiri saat masih bugar. Keluarga sebetulnya sudah sering ngajak tinggal bareng, tapi kalau udah diajak ke rumah anaknya, Ayah pasti selalu minta keluar dan balik lagi ke rumah itu,” ujar Amaliah.

Di rumah berbahan bambu yang berukuran 3X5 meter, ini Markuh juga banyak menghabiskan aktivitasnya di sebuah bale yang memiliki panjang tidak lebih dari ukuran badannya. Bahkan hanya untuk sekedar istirahat untuk melepas lelah, pria baya itu tak mau pindah ke dalam kamar yang sudah tersedia kasur tidur.

“Kesehariannya itu memang seringnya di sana (bale bambu), tidur juga di sana kalau malam. Anak-anaknya padahal sudah sering ngingetin supaya pindah ke kamar aja takut sakit, tapi ayahnya enggak mau,” tutur Amaliah.

Atas peristiwa tersebut, Amaliah mengaku kecewa dengan sikap Jazuli. Sebab menurutnya, selama ini pihak keluarga sudah saling bergantian merawat ayahnya yang diketahui sudah memiliki 21 orang cucu itu.

“Keluarga mah kecewa lah, saya juga kaget tahu-tahu rumah ayah jadi viral. Kalau ada apa-apa sama ayah juga kita langsung ngurusin,” ucapnya.

Hingga berita ini diturunkan, Bantenhits.com belum mendapatkan konfirmasi dari Ahmad Jazuli. Telepon dan pesan singkat yang dikirimkan wartawan, juga belum direspron oleh pria yang mengaku menjadi korban persekusi oleh belasan oknum staf Desa Parahu tersebut.

Editor: Fariz Abdullah

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related