Serang – Setahun lalu, selama sepekan mulai 10 – 17 Februari 2019, Dewan Perwakilan Daerah atau DPD Partai Demokrat Provinsi Banten melakukan survei internal atas kinerja salah satu kadernya Wahidin Halim yang saat ini menjabat Gubernur Banten.
Hasil survei menunjukan masih banyak masyarakat Banten yang tidak puas dengan kinerja mantan wali kota Tangerang tersebut.
Ketua Bappilu Demokrat Banten Azwar Anas menuturkan hanya ada 2,2 persen masyarakat Banten yang sangat puas dengan kinerja Wahidin Halim. 35,7 Persen puas; 39,3 persen tidak puas dan 2,0 persen sangat tidak puas dan 20,8 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
“Tiga kategori tertinggi yang menyebabkan masyarakat tidak puas terhadap kinerja Wahidin Halim yakni sulit mencari kerja, harga kebutuhan pokok mahal dan jalan rusak,”kata Anas saat konferensi Pers di kantor Demokrat Banten, Kamis, 21 Maret 2019.
Berhenti dari Partai Demokrat
Entah ada kaitan dengan hasil survei DPD Demokrat atau tidak, Gubernur Banten Wahidin Halim tiba-tiba menyebut merasa tak penting datang ke kampanye Partai Demokrat yang dihadiri Ketua Kogasma Pemenangan Pemilu 2019 Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Gelanggang Olahraga (GOR) Maulana Yusuf Kota Serang, Sabtu, 30 Maret 2019.
Wahidin saat itu beralasan, dirinya bukan tim sukses Partai Demokrat atau AHY. Bahkan, saat wartawan membandingkan dirinya yang diketahui tak pernah absen mendampingi Jokowi, WH menyebut mendampingi Jokowi itu keharusan.
“Kalau (Jokowi) beliau kan presiden, ya saya (harus) dampingi. Kata Bawaslu boleh. Kalau (AHY) kan kampanye. Kan ini hal-hal pribadi saya, bukan partai,” kata WH saat ditemui usai menghadiri rapat Paripurna Istimewa di DPRD Pandeglang, Senin, 1 April 2019.
Dalam kesempatan itu, WH juga menegaskan dirinya sudah berhenti menjadi kader Partai Demokrat, sehingga dirinya tak peduli dengan rekomendasi pemecatan dirinya.
“Saya gubernur, personal saja, enggak ada masalah dipecat, enggak dipecat,” kata suami Niniek Nuraini ini.
“Demokrat dalam posisi apa dia kasih sanksi. Saya mah sudah berhenti mau diberhentiin juga. Jangan dibesar-besarkan, itu mah gaya-gaya politik menjelang pilpres, emang begitu, ada gaya-gaya ada manuver-manuver,” tegasnya.
Seperti diketahui, Partai Demokrat merupakan salah satu partai pengusung Wahidin Halim sehingga bisa meraih kekuasaan menjadi orang nomor satu di Banten.
Bahkan, melalui Partai Demokrat yang dijadikan kendaraan politiknya, WH bisa berkuasa di Kota Tangerang dan menjadi Anggota DPR RI setelah sempat gagal dalam Pilkada Banten 2011.
Mendadak Memuji
Sikap WH 2019 lalu itu mendadak berubah 180 derajat saat menyampaikan orasi virtual di HUT Partai Demokrat ke-19 di Banten, Sabtu 19 September 2020.
Saat itu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Banten, merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-19 tahun di Lapangan Futsal Baros, Serang.
Dalam orasinya Wahidin Halim mengklaim, di usia Partai yang ke-19 tahun ini banyak kemajuan dari mulai kapasitas dan kapabilitas kader serta memberikan dampak positif terhadap masyarakat.
WH yang juga menjabat sebagai Gubenrur Banten itu mengaku, tidak akan meninggalkan partai berlambang merrcy, karena telah membesarkan serta mengantarkan dirinya menjadi orang normor satu di Tanah Jawara.
“Ada sesuatu yang menggembirakan, demokrat banten semakin modern, dengan teknologi saya bisa hadir, karena bagaimanapun saya tidak akan meninggalkan partai demokrat, saya bisa merasakan bagaimana sepak terjang demikrat dan dedikasi para kader demokrat,” katanya dalam sambutan virtual.
Dirinya juga meminta agar seluruh kader partai demokrat Banten bisa menjaga dan mendukung kebijakan pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana