Tetap Berkreasi selama Pandemi, Karya Pembatik di Kota Tangerang Ini Bisa Langsung Anda Order

Date:

Pembatik di Kota Tangerang dari Kelompok Batik Makarya, Larangan Selatan, tetap berkreasi di tengah pandemi Covid-19. (Foto: tangerangkota.go.id)

Tangerang – Kota Tangerang belum lepas dari zona merah Covid-19 di Banten. Kondisi ini tak membuat para pembatik di Kota Tangerang berhenti berkreasi.

Di tengah ganasnya wabah Corona, para pembatik yang tergabung Kelompok Batik Makarya, Larangan Selatan, Kota Tangerang, mencoba merawat asa dengan terus melahirkan karya.

Meski tak dipungkiri, akibat pandemi Covid-19, para pembatik kini hanya bisa mengerjakan item kecil, seperti taplak meja atau sarung bantal.

Dikutip BantenHits.com dari laman tangerangkota.go.id, menyambut Hari Batik Nasional pada 2 Oktober 2020, dengan menerapkan protokol kesehatan, beberapa anggota Batik Makarya membatik bersama.

“Kami hari ini menggelar batik bersama, biasanya belasan orang, ini hanya berlima saja. Kami kenakan masker dan berusaha menjaga jarak. Kami tetap semangat membatik meski pandemi masih menerjang kita,” ungkap Ketua Kelompok Batik Makarya, Sriatun.

Salah satu hasil karya Kelompok Batik Makarya, Larangan Selatan, Kota Tangerang. (Foto: tangerangkota.go.id)

Ia pun mengungkapkan, selama pandemi kegiatan membatik Kelompok Batik Makarya tidak berhenti. Namun, para anggota yang biasa membatik bersama di satu rumah, kini membatik hanya di rumahnya masing-masing.

“Temen-temen batik Makarya tetap memproduksi batik, namun yang kecil-kecil saja. Seperti taplak meja, kotak-kotak tisu, hingga sarung-sarung bantal. Karena kalo kain dua meteran harus dilakukan lebih dari satu orang,” jelasnya.

Di Hari Batik Nasional, ia berharap anak-anak muda hingga tua ikut andil melestarikan kebudayaan Indonesia membatik.

“Jangan malu, ini aktivitas yang membanggakan negara, bukan sekadar kegiatan yang dinilai jadul tapi membanggakan,” tegasnya.

Kelompok Batik Makarya, Larangan Selatan, tetap berkarya di tengah mewabahnya Corona. Mereka menerapkan protokol kesehatan ketat selama membatik. (Foto: tangerangkota.go.id)

Sementara itu, Maimunah anggota Kelompok Batik Makarya, mengatakan, dengan membatik ia jadi memiliki pemasukan tambahan.

“Lumayan hasil batik Makarya dijual dari mulai harga Rp75 ribu sampai Rp500 ribu per produk,” kata Maimunah.

Lanjutnya, hingga saat ini beragam produk batik Makarya sudah dikenakan oleh banyak masyarakat Kota Tangerang tak terkecuali oleh instansi swasta maupun negeri.

“Kami sampai saat ini, masih produksi sesuai pesanan saja karena anggotanya banyak keterbatasan waktu dan kesibukan. Kami belum buka produksi besar. Walau sudah banyak yang meminta,” tutup Maimunah.(ADVERTORIAL)

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related