Serang – Calon petahana Pilkada Kabupaten Serang, Ratu Tatu Chasanah mengakui, pada periode pertama memimpin belum bisa mewujudkan pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab).
Pasalnya, pada periode pertama menjadi Bupati di Kabupaten Serang ia mefokuskan kebijakan pada kebutuhan dasar masyarakat, mulai dari program pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur.
Tatu mengaku, jika diberikan kesempatan memimpin kembali di Kabupaten Serang akan menuntaskan pembangunan Puspemkab.
“Bertahap kami juga bangun infrastruktur di sekitar Puspemkab. Termasuk kami akan bangun rumah sakit di Kecamatan Kragilan. Kemudian, setelah pembangunan jalan tuntas, kami tentu bertahap membangun Puspemkab,” kata Tatu sat melakukan roadshow kampanye di Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Rabu, 7 Oktober 2020.
Pada kesempatan kampanye tersebut, sejumlah warga mengapresiasi pembangunan infrastruktur jalan kewenangan Pemkab Serang yang dilakukan pasangan Ratu Tatu Chasanah-Pandji Tirtayasa (Tatu-Pandji).
Lantaran selama memimpin Kabupaten Serang pada periode pertama mampu merealisasikan aspirasi masyarakat.
“Terutama pembangunan infrastruktur jalan, kami sangat mengapresiasi. Jalan kewenangan pemerintah daerah di Kecamatan Kragilan sudah mayoritas dibeton,” kata Saiman, warga Graha Cisait.
Tokoh Pemuda Nilai Kepemimpinan Tatu Gagal
Sementara tokoh pemuda Kabupaten Serang, Ghaosul Alam menilai, satu periode kepemimpinan adik mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah itu gagal dalam melakukan pembangunan.
Tolak ukurnya yaitu pembangunan Puspemkab Serang, yang tidak terealisasi. Padahal, pembangunan Puspemkab sudah dibuatkan Peraturan Daerah (Perda) oleh Bupati sebelumnya.
Namun selama lima tahun Tatu menjabat, baru terlihat hanya bangunan gedung Mapolres Serang yang berdiri di kawasan Puspemkab tersebut. Itupun kata Ghaosul bukan hasil keringat Pemkab sendiri sebab lembaga kepolisian bukanlah organisasi horizontal melainkan vertikal.
Artinya lanjut dia, detik-detik terkahir selama satu priode kepemimpinan Ratu Tatu Chasanah dan Pandji Tirtayasa memimpin Kabupaten Serang belum menghasilkan sebuah bukti yang konkret dan dinyatakan gagal.
“Dengan berakhirnya Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah kami sebagai masyarakat bawah, dari pemuda kampung dan pelosok yang ada di Kecamatan Pamarayan, melihat ini sebuah konteks objketif yang perlu diketahui semuanya, bahwa Bupati Serang menurut saya ini sudah jelas adalah sebuah kegagalan,” pungkasnya belum lama ini.
Editor : Engkos Kosasih