Media Jadi Solusi Keberhasilan Penanganan COVID-19

Date:

Wartawan senior sekaligus relawan Satgas Penanganan Covid-19, Suryopratomo (kiri) dalam talkshow “Suryopratomo: Dari Relawan Hingga Duta Besar” di Media Center Satgas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta, Selasa pagi, 27 Oktober 2020.(covid19.go.id)

Jakarta – Informasi seputar Covid-19 yang disampaikan media kepada masyarakat bukan kurang tapi berlebih. 

Hanya saja pesan yang diberikan pada masyarakat kurang edukatif bahkan cenderung berorientasi mengejar sensasi tanpa memberi pemahaman yang benar apa yang harus dilakukan menghadapi pandemi ini.

Demikian disampaikan wartawan senior sekaligus relawan Satgas Penanganan Covid-19 Suryopratomo dalam talkshow “Suryopratomo: Dari Relawan Hingga Duta Besar” di Media Center Satgas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta, Selasa pagi, 27 Oktober 2020.

Ia menjelaskan hanya satu dua media yang benar memberi pencerahan dan selebihnya banyak yang menakut-nakuti. 

“Di Selandia Baru, negara yang sukses menangani Covid-19, medianya jadi bagian solusi. Bukan mendukung pemerintahnya tapi eksistensi terhadap bangsa itu,” ujar Suryopratomo yang baru saja dilantik Presiden Jokowi sebagai Dubes Indonesia untuk Singapura. 

Tommy, panggilan akrab Suryopratomo, mengutip pernyataan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo yang menyebut 63% keberhasilan penanganan Covid-19 dari peranan media.
Konteksnya, kata Tommy, memberi edukasi yang boleh dan tidak boleh dalam memberikan penjelasan kepada masyarakat. 

Satgas melakukan pendekatan dengan mengajak wartawan menjadi bagian kampanye besar masyarakat dalam perubahan perilaku. 

“Ini membangunkan kesadaran baru, ada kolaborasi intens antara media dengan Satgas Covid-19 bersama-sama cari jalan menyelamatkan bangsa ini agar tidak terinfeksi dari Covid-19,” ungkap Tommy. 

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo menunjukkan hasil survei 63% keberhasilan penanganan Covid-19 itu dari media. 

“Walaupun Pak Tommy sudah bertugas sebagai Duta Besar, bukan berarti Pak Tommy berhenti berjuang memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia,” ujar Doni Monardo dengan menahan haru yang hampir tiap hari selalu bersama Tommy selama bertugas menangani Covid-19. (Advertorial)

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related