Cilegon- Transaksi jual-beli Scrap PT Krakatau Osaka Steel (KOS) ramai diperbincangkan masyarakat. Bagaimana tidak, sistem transaksi yang diterapkan oleh salah satu perusahaan besar di Kota Baja itu kerap membuat gaduh setiap tahunnya.
Hal itu diungkapkan Awara, Direktur PT Mahes Jaya Steel. Pebisnis kawakan di Kota Cilegon ini menduga kegaduhan yang terjadi lantaran manajemen PT KOS yang tidak tegas dalam mengambil kebijakan.
Salah satunya, lanjut Awara kebijakan berikan kesempatan jalin kerjasama kepada perusahaan lokal secara bergiliran.
“Setiap tahunnya selalu seperti itu (gaduh-red) di masyarakat. Tahun kemarin perusahaan saya juga pernah mengalaminya, yang harus di perhatikan ini manajemen PT KOS-nya yang menurut saya kurang tegas dalam pengambilan kebijakan,”kata Awara melalui telepon genggamnya.
Awara yang diketahui sudah belasan tahun bergelut di bisnis Scrap di Kota Cilegon menerangkan seharusnya manajemen perusahaan PT KOS lebih bijak dan menerapkan sistem lelang yang diharapkan dapat meminimalisir terjadinya polemik di kalangan masyarakat.
“Ya seharusnya kenapa tidak nerapin sistem lelang saja yang profesional. Jadi jika ada perusahaan yang kalah harus legowo nah bagi yang menang berkomitmen untuk memperhatikan dan peduli dengan masyarakat,”tegasnya.
“Selain itu diterapkan lelang secara profesional tentunya akan ada kesempatan atau peluang untuk pengusaha pengusaha khususnya kota Cilegon,”tambahnya.
Editor: Fariz Abdullah