Jakarta – Pada tahun 2021 semua guru honorer baik yang mengabdi di sekolah negeri dan swasta berkesempatan mengikuti tes seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim saat menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers perkembangan pemulihan ekonomi di Kantor Presiden, Rabu, 25 November 2020 yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Dalam kesempatan itu, Nadiem menyatakan tidak ada pembatasan kapasitas jumlah peserta.
“Jadi tidak ada lagi prioritas, siapa yang lebih duluan. Semuanya boleh mengambil tes, yang lulus boleh menjadi P3K,” ungkap Nadiem.
Untuk pelaksanaan tesnya, Nadiem memastikan akan dilaksanakan secara online. Sehingga semua guru honorer yang ada bisa mengikuti asalkan sesuai kriteria menjadi peserta. Termasuk yang berusia diatas 35 tahun masih berkesempatan mengikuti.
“Jadi, tidak ada golongan atau kelompok yang diprioritaskan untuk menjadi P3K pada tahun 2021.Bahkan jika gagal pada tes pertama, bisa mengulang tes kedua dan ketiga,” kata Nadiem.
“Jadi saya harus merubah pola pikirnya, sudah tidak ada dahulu-dahuluan lagi. Semuanya bisa mengambil, pada 2021, bahkan bukan cuma sekali. Mereka bisa mengambil totalnya tiga kali mengambil, jadi kalau gagal, bisa mencoba lagi,” lanjutnya.
Nadiem juga menjelaskan, pihaknya menyediakan pembelajaran online secara mandiri. Di mana calon peserta bisa mengasah kemampuannya agar kemungkinan lulus seleksi lebih tinggi.
Kemendikbud, lanjutnya, tidak akan mengendurkan standar lulus tes P3K karena harus dipertahankan kualitas untuk kebaikan anak didik.
“Tetapi tolong diingat lagi masyarakat, ini bukan pengangkatan 1 juta guru menjadi P3K. Ini adalah seleksi massal. Yang akan diangkat menjadi P3K, adalah berapa yang lulus dari itu. Kalau yang lulus cuma 100 ribu, ya 100 ribu yang jadi, kalau yang lulus 500 ribu, maka 500 ribu yang akan diangkat jadi P3K,” tegas Nadiem. (Advertorial)