Serang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang mengaku hingga saat ini belum menerima laporan bencana banjir dari warga setempat.
Meski intensitas hujan cukup tinggi yang mengguyur wilayah Tanah Jawara dari Rabu kemarin, 2 Desember hingga Kamis 3 Desember dini hari, tak terkecuali Kabupaten Serang.
“Jadi sampai saat ini belum ada laporan, kita juga sudah kroscek ke lapangan, sudah komunikasi dengan beberapa relawan masih belum ada. Jadi situasi masih aman-aman saja,” kata Koordinator Crisis Center Pusdalops BPBD Kabupaten Serang, Jhoni Efendi saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis, 3 Desember 2020.
Sampai saat ini, pihak BPBD sudah mencoba melakukan pantauan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung dan Cidurian. Menurut Jhoni, hal itu berhubungan dengan air hulu karena jika hujan lebat pastinya titiknya akan naik.
“Statusnya semuanya siaga satu. Ada kemungkinan dari hulu, kalau misalkan terus-terusan hujan itu ada kemungkinan akan terima imbas luapan. Tapi mudah-mudahan sih tidak,” ujarnya.
Lebih jauh Jhoni menjelaskan, jikalau banjir itu dari luapan sungai, maka disebabkan oleh lingkungan, artinya sistem aliran drainasenya buruk sehingga terjadi genangan air.
Ia juga menyebutkan, bahwa hampir di 29 kecamatan di wilayahnya memiliki potensi banjir, baik banjir bandang, rob, namun biasanya banjir luapan dari DAS Ciujung dan Cidurian.
“Kita dikelilingi tiga DAS, yaitu DAS Ciujung, Cidurian, dan Cibanten. Untuk DAS ciujung dan cidurian itu melintasi wilayah selatan, timur dan utara,” jelasnya.
Editor: Fariz Abdullah
