Pandeglang – Korban tsunami selat sunda asal Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur, Pandeglang, menggeruduk kantor Camat Sumur, Senin 14 Desember 2020.
Kedatangan mereka untuk meminta kejelasan Hunian Tetap (Huntap) untuk korban tsunami yang tak kunjung dibangun oleh Pemerintah.
Sejak terjadi tsunami pada 22 Desember 2018 lalu, sebagian korban di Desa itu masih bertahan di Hunian Sementara (Huntara) sebagian lagi ngontrak.
Namun kini para korban mulai tak betah tinggal di Huntara karena sering kebanjiran saat musim hujan, ditambah akses menuju Huntara sangat buruk.
“Kami datang kesini untuk menanyakan kejelasan pembangunan Huntap di Desa Sumberjaya. Sehingga hari ini kami menemui Camat, sebagai bapak kami. Jadi wajar saat kami menanyakan hal tersebut,” kata Sultoni, korban tsunami.
Sementara Camat Sumur A. Suhaerudin menyebut, pembangunan Huntap di Desa Sumberjaya akan dimulai pada tahun 2021. Hanya saja, Suhaerudin tak mengetahui pasti perihal waktunya.
“Untuk waktu bulan dan tangggal nya kami belum bisa memastikan karena masih proses pembebasan lahan. Yang jelas pembangunan Huntap di Sumberjaya ini akan diprioritaskan oleh Pemerintah,” pungkasnya.
Diketahui Pemerintah Kabupaten Pandeglang sudah menyelesaikan Huntap untuk korban tsunami di tujuh lokasi.
Tujuh lokasi itu meliputi Desa Sukarame di Kecamatan Carita, Desa Tunggaljaya, Tamanjaya, Cigorondong, dan Desa Ujungjaya di Kecamatan Sumur, Desa Citanggok di Kecamatan Labuan, dan Desa Mekarsari di Kecamatan Panimbang.
Editor : Darussalam Jagad Syahdana