Serang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang mencatat angka kematian ibu (AKI) di ibu kota Provinsi Banten pada tahun 2020 sebanyak 17 orang. Jika dibandingkan, angka tersebut lebih tinggi pada 2019 yaitu mencapai 23 orang.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Serang, Syafrudin menargetkan mencapai zero atau nol persen kematian ibu dan anak di wilayahnya.
Menurutnya, pelayanan ibu hamil dimasa pandemi Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang mempunyai peran penting dalam menekankan angka kematian ibu, kematian bayi dan stunting.
“Jadi ini yang menjadi sasaran dari Pemkot Serang untuk bisa menekan angka kematian ibu, bayi dan stunting,” kata Syafrudin kepada awak media usai menggelar webinar peringatan hari ibu tahun 2020 di Kantor Diskominfo Kota Serang, Kamis, 17 Desember 2020.
Ketua DPW Partai PAN Banten ini juga menekankan, kepada masyarakat jika hamil pada bulan 0-9 bulan harus rutin periksa ke Puskesmas atau Klinik yang ada di wilayah masing-masing. Sehingga, bisa terpantau anak dari usia 0-9 bulan oleh tenaga medis.
“Anak kita keluar dari kandungan itu dalam keadaan sehat. Masyarakat juga dibutuhkan kesadaran untuk memeriksakan diri,” pesannya.
Ditempat sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang, M Ikbal mengungkapkan, faktor kematian bayi itu rata-rata karena bawaan dan gangguan pernafasan saat lahir.
“Itu yang paling banyak persentasenya. Makannya di tahun ini kita hadirkan dokter spesialis yang diturunkan ke Puskesmas-puskesmas untuk melakukan penguatan Bidan-bidannya. Supaya kalau ada gangguan pernafasan itu bisa mengatasi,” ungkapnya.
Sedangkan untuk reaksi cepat, pihaknya telah membuka seluruh Puskesmas dibuka pelayanan 24 jam persalinan sejak 2011 lalu. Hanya saja, dari sisi pengetahuan dan sisi keilmuan dirinya menyadari masih perlu pengetahuan baru untuk para bidan supaya kasus tersebut bisa teratasi.
“Harus ada tambahan pengetahuan dari dokter ahli, supaya ada kasus ini bisa kita atasi, bayi kalau banyak itu pernafasan dan kalau ibu pendarahan,” katanya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Serang, Ade Jumaiyah menambahkan, untuk penanganan kematian ibu dan anak, pihaknya melakukan pemantauan dan koordinasi dengan Pokja empat serta melakukan sosialisasi ke pengurusan 10 program PKK, yaitu kesehatan.
“Jadi bagaimana caranya penanganan ibu hamil hingga lahir dimasa pandemi Covid-19 ini harus menggunakan penanganan langsung oleh bidan,” ujarnya.
Editor: Mursyid Arifin