Tangerang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang saat ini sudah menambah labolatorium untuk pengujian sampel Covid-19.
Sebelumnya, tugas tersebut dibebankan kepada RSU Kabupaten Tangerang yang telah memiliki dua mesin uji tes polymerase chain reaction (PCR) atau pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus yang menjadi pandemi global tersebut.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang Achmad Muchlis mengatakan, penambahan alat yang berasal dari Korea Selatan ini merupakan hasil studi banding ke Pemkot Bekasi yang telah lebih dahulu menggunakan mesin tersebut. Dengan tingkat sensivitasnya mencapai 99 persen, ia menyebut alat yang kini digunakan oleh Labolatorium Kesehatan Daerah (Labkesda) tersebut sudah mulai beroperasi sejak Rabu 12 Desember 2020.
“Yang di Labkesda sudah beroperasi, dan ada satu PCR lagi yang belum beroperasi berasal dari bantuan perusahaan. Namun perlu kita pengadaan reagent atau pereaksi dahulu agar bisa digunakan, tahun depan kita usahakan sudah tersedia, katanya, Rabu 30 Desember 2020.
Muchlis merinci, kapasitas pemeriksaan swab di Labkesda bisa mencapai 40 sampel dalam sehari dengan satu mesin. Apabila digabungkan seluruh PCR milik pemerintah maka dalam sehari bisa memeriksa 130 sampel swab tes.
“Apabila PCR yang satu lagi sudah bisa beroperasi bisa 100 sampel diketahui setiap hari. Sebelumnya kita bisa periksa di RSU Tangerang yang memiliki kapasitas 90 sampel sehari. Sekarang sampel swab tes yang kita terima sebagian kita kirim ke RSUD Banten,” ujarnya.
Muchlis menyebut, dalam sehari swab dari hasil tracing dan traking kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 300 sampel. Jumlah tersebut belum termasuk swab mandiri atau berbayar di rumah sakit swasta seperti Siloam, Mentari, Bethsaida, Mitra Keluarga dan Ciputra.
“Sekarang hasil sampel swab bisa satu minggu, tiga atau empat hari bisa diketahui. Karena sampel mengantre untuk diperiksa. Kita akan menambah kapasitas pemeriksaan sampel swab. Salah satunya di tahun depan kita akan membeli reagent agar satu alat hasil CSR bisa beroperasi,” tuturnya.
Editor: Fariz Abdullah