Pandeglang – Sejumlah pedagang daging sapi di beberapa pasar yang ada di Kabupaten Pandeglang, Banten, mengeluhkan kenaikan harga daging sapi.
Pasalnya sejak daging sapi naik, para pedagang kehilangan omset jualan. Tak tanggung-tanggung, hilangnya omset penjualan sampai 70 persen.
Seorang pedagang di Pasar Labuan, Obi menjelaskan, kenaikan harga daging sapi dirasakannya sejak tanggal 24 Desember 2020. Dari sana harga daging sapi terus merangkak naik sampai tembus Rp120-130 ribu.
“Semula menjual daging sapi cuma Rp110 ribu, sekarang Rp120 ribu. Kami kesulitan penjulan di tambah kondisi pandemi COVID-19 seperti sekarang, penjualan kami pun menurun sampe 70 persen,” kata Obi kepada Bantenhits di pasar Labuan, Kamis 21 Januari 2021.
Aceng pedagang lainnya mengaku, akan tetap berjualan daging sapi meski saat ini mengalami kenaikan hingga penurunan omset jualan.
“Sampai dimana pun kenaikan harga daging sapi, saya akan terus berjualan,” tambahnya.
Terpisah, Jubaedi, pedagang daging sapi di Pasar Badak Pandeglang merasa kebingungan bagaimana harus menjual daging sapi kepada konsumen. Ditambah, ia juga khawatir jika menaikan harga jual maka akan membuat para pembelinya pindah ke lapak lain.
“Konsumen mah kan tahunya harga itu segitu aja, enggak mau pada dinaikin. Sekarang aja imbasnya mereka udah pada mulai ngurangin jumlahnya, biasanya beli 2 kilogram sekarang cuma 1 kilogram doang,” ujarnya.
“Makanya, sekarang mending jualan aja terus ya walaupun harus tekor modal. Sukur-sukur masih bisa buat ngebalikin modal supaya bisa belanja lagi,” tandasnya.
Editor : Engkos Kosasih