Kelewatan! Istri di Ciputat Tangsel Tega Bakar Suami Hidup-hidup

Date:

Kondisi rumah korban usai dibakar hidup-hidup. (Istimewa)

Tangerang- Nasib nahas dialami oleh Samsudin (47), warga Jalan Sukamulya, Rt 001 Rw 008, Kelurahan Serua Indah, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan.

Bagaimana tidak, bapak dua anak ini harus mengalami luka bakar yang cukup serius di sekujur tubuhnya. 

Diduga, Samsudin menjadi korban pembakaran yang dilakukan oleh sang istri yang mengalami depresi. 

“Benar, dini hari kejadiannya sekitar pukul 02.30 WIB,” ungkap Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Angga Surya Saputra dikonfirmasi, Kamis 4 Februari 2021.

Ia mengatakan, saat ini polisi masih menggali keterangan dari sejumlah saksi di lokasi kejadian. Sementara, korban sedang dalam perawatan medis di salah satu rumah sakit di Tangsel dan belum bisa dimintai keterangannya. 

“Belum bisa dipastikan (dibakar istri) namun, korban mengalami luka bakar,” Katanya 

Sementara berdasarkan penuturan ketua RW setempat bernama Nanang, menurut cerita yang dia dapat dari para tetangga rumah korban. Awal mula beberapa saksi melihat kepulan asap dari atap rumah korban.

“Saksi pak Aslimun menyebutkan bahwa dirinya berteriak – teriak meminta tolong, karena melihat rumah tetangga sebelahnya mengeluarkan asap pekat,” tuturnya.

Setelah dicek, sambung dia, ternyata sumber asap berasal dari lantai dua rumah korban dan pada saat saksi melihat korban sudah dalam kondisi terbakar tanpa busana. 

“Dia (korban) tinggal pake pakaian dalam, jadi waktu itu dilariin ke rumah sakit buah hati sini. Tapi informasi terakhir dibawa ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan,” ucapnya. 

Di tempat yang sama, Ketua RT 001 Odih Sidin, menerangkan, korban Samsudin tinggal bersama istri dan 2 anak perempuan. Dia sebetulnya belum lama menempati rumah baru tersebut.

“Rumah mereka sebelumnya tergusur proyek tol, terus pindah ke sini dan ditingkat dua,” pungkasnya.

Editor: Fariz Abdullah

Author

  • Rikhi Ferdian Herisetiana

    Pria kelahiran Jakarta ini memiliki latar belakang sarjana pendidikan. Ketertarikan pada dunia literasi membuat Rikhi--begitu dia biasa dipanggil--memilih jalan hidup sebagai jurnalis.

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related