Serang – Wali Kota Serang, Syafrudin mengaku, masih mengkaji rencana kersama antara Pemerintah Kota Serang dan Tangerang Selatan terkait pengelolaan sampah.
Hal ini diungkapkan Syafrudin saat menanggapi penolakan warga yang tinggal di sekitar tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) Cilowong.
Alasan warga menolak rencana kerjasama tersebut lantaran TPSA Cilowong bakal mendapat 400 ton buangan sampah dari Tangerang Selatan setiap harinya. Warga khawatir, hal itu berdampak buruk pada lingkungan.
“Kalau umpamanya ternyata jadi mudarat, Pemerintahan kota tidak akan melanjutkan. Kalau ada kerjasama, alat (Berat) akan dibantu dari sana (Tangerang Selatan) kalau tidak kerjasama ya tidak ada,” jelansya kepada awak media di wilayah Kuranji Taktakan, Kota Serang, Sabtu 20 Febuari 2021.
Secara tegas Wali Kota mengaku pada prinsipnya, ia akan meninjau ulang kerjasama dengan Pemkot Tangerang Selatan meski hanya ada satu RT diwilayah tersebut menolak.
“Hanya satu kampung (Yang Menolak) kemarin itu, kalau saya prinsipnya jangankan satu kampung satu RT saja saya akan tinjau ulang, kalau menolak,” tegasnya.
Sebelumnya, Saadi salah satu warga Pasir Gedung, perwakilan masyarakat Cilowong menolak sampah Tangsel karena dikhawatirkan adanya dampak dikemudian hari, jarak rumahnya ke Cilowong hanya 200 meter.
“Kami mewakili warga menolak, takut, masyarakat ketakutan. Iya tahun sekarang nggak apa-apa, tahun akan datang mikirin masa depan anak-anak kita,” ujarnya kepada awak media di salah satu rumah makan di Kota Serang, Rabu 17 Febuari 2021.
Editor : Engkos Kosasih