Pandeglang – Pimpinan Hakekok Balakasuta, inisial A (52) warga Kecamatan Cimanggu, Pandeglang, tidak pernah bersosialiasi dengan warga di wilayah tempat tinggalnya. A juga tidak pernah mengikuti pengajian rutin di wilayahnya
“Orangnya tertutup tidak bersosialisasi dengan warga, ikut pengajian juga enggak pernah,” kata I (Disamarkan) warga Kecamatan Cimanggu kepada BantenHits.com, Jumat 12 Maret 2021.
A kerap melakukan aktivitas di dalam hutan, akan tetapi aktivitas tersebut tidak diketahui oleh warga. Namun, warga sering mendengar bahwa A kerap melakukan ritual.
“Memang saya denger kalau A ini sering melakukan ritual. Tapi enggak tau ritual apa, cuma dia itu hampir setiap hari ke hutan,” ungkapnya.
I juga mengungkapkan, bawa A melakukan ritual karena melanjutkan jejak ayahnya yang sudah meninggal dunia. Saat itu, ayah A inisal S memiliki seorang guru spiritual di Kabupaten Bogor.
“Memang sudah lama, kalau dulu mah pak S yang seperti itu (Ritual) karena sudah meninggal dilanjutkanlah oleh A,” pungkasnya.
Sebelumnya, Polisi mengamankan 16 warga yang tengah melakukan ritual mandi bersama tanpa busana di wilayah Kecamatan Cigeulis.
Dari ke-16 orang itu, satu diantaranya merupakan pimpinan aliran Hakekok Balakasuta, inisal A (52).warga Kecamatan Cimanggu.
Dalam pelaksanaan ritual, pengikut hakekok yang terdiri dari lima perempuan lanjut usia dan delapan pria dewasa itu melibatkan tiga anak di bawah umur.
Editor : Darussalam Jagad Syahdana