Serang – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Muhammad Mardiono menemui sejumlah tokoh di Banten, Selasa, 23 Maret 2021. Kegiatan disebut merupakan arahan langsung Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Wartawan BantenHits.com, Mahyadi melaporkan, sejumlah tokoh yang ditemui Muhammad Mardiono adalah ulama kharismatik Abuya Munfasyir, mantan Ketua MUI Banten Prof. KH Wahab Afif, MA, dan mantan Rektor UIN SMH Banten Prof Dr H MA Tihami.
Mardiono mengatakan bahwa tokoh-tokoh tersebut sangat berpengaruh dan memiliki andil besar terhadap pembangunan di Provinsi Banten dan Indonesia secara umum.
“Seperti Prof Wahab Afif ini, dharma bhaktinya ke masyarakat Banten dan Indonesia sangat besar, termasuk beliau ikut andil dalam Undang-undang perkawinan,” ujarnya kepada awak media di Kota serang, Selasa 23 Maret 2021.
Ia juga menyampaikan terima kasih kerena tokoh tersebut ikut andil dalam pencapaiannya. Mardiono mengaku kunjungan atas nama tugas sebagai Wantimpres.
“Ketika saya menghadapi persoalan saya juga banyak curhat dan minta nasihat, sehingga kedua tokoh itu tidak pernah saya lupakan dalam hidup saya. Itu bagian dari bhakti kepada orang tua, guru,” ujarnya.
Kemudian kunjungan ke Abuya Munfassir, ia ingin yang bersangkutan terus memberikan edukasi kepada para santrinya.
“Ke Abuya Munfassir, ya kita tahu, Abuya ini banyak memiliki murid-murid, di mana nanti saya ingin agar Abuya terus konsisten menghantarkan murid-muridnya,” ucap Mardiono.
Selain itu, meminta Abuya terus memberikan pendidikan kepada para santri dan muridnya agar terus memperkuat masyarakat.
“Dalam keadaan bangsa ini sedang menghadapi Covid-19 dan recovery ekonomi, maka seluruh tokoh masyarakat, tokoh bangsa harus berperan serta mengedukasi masyarakat bangkit, tidak menyerah, apalagi masyarakat ini lemah. Kita tidak boleh menyerah,” katanya.
Mardiono juga mengaku kunjungan ke sejumlah tokoh di Banten untuk menyerap aspirasi masyarakat, sekaligus memastikan program pemerintah tepat sasaran.
“Arahan Presiden, agar saya turun langsung ke masyarakat untum menyerap aspirasi, mendengar keluhan masyarakat dan mana kala ada persolan krusial yang belum diselesaikan oleh pemerintah daerah atau olej apa, paling tidak saya bisa sampaikan ke presiden agar tidak berlaurt larut,” katanya.
“Juga tentu untuk melihat impementasi di lapangan apa yang sudah jadi program presiden, apakah itu sudah sampai ke rakyat apa belum,” pungkasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana
