Pandeglang – Proyek pembangunan saluran irigasi yang dikelola oleh Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A) Ciranca di Desa Palembang, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang, menggunakan bahan material batu yang dibeli bukan dari toko.
Pasalnya, para pekerja hanya memanfaatkan batu kali yang ada di lokasi proyek. Terlihat juga sebagian pekerja sedang membelah batu kali yang ada di sekitar lokasi.
Sayangnya di lokasi kegiatan juga tidak terlihat papan informasi pembangunan, sehingga tidak bisa diketahui jumlah anggaran yang digunakan pembangunan itu maupun identitas perogram tersebut.
Seorang pemuda setempat Lombri menduga, kelompok P3A Ciranca yang tengah melaksanakan program pembangunan saluran irigasi itu terkesan ingin mendapatkan untung banyak. Soalnya, bahan matrial berupa batu tidakembeli dari toko bangunan, akan tetapi memgambil dari sekitaran lokasi kegiatan.
“Mungkin ingin punya keuntungan besar, sehingga batu proyeknya lebih banyak ngambil dari sekitaran lokasi,” ungkapnya, Kamis 29 April 2021.
Sementara seorang anggota kelompok P3A Ciranca, Encep Munawar membenarkan, jika batu yang digunakan untuk bangunan tersebut diambil dari sekitaran lokasi kegiatan. Alasannya, sebagai memanfaatan Sumber Daya Alam (SDA).
“Iya, memanfaatkan sumber daya alam yang ada,” ucapnya melalui pesan singkat WhatsApp.
Saat ditanya kenapa tidak membeli batu dari toko bangunan, ia tidak memberikan jawaban. Ketika ditanya lagi kenapa plang informasi pembangunan tidak sipasang dan berapa anggaran yang digunakan. Ia mengaku, plangnya masih dalam proses dan anggaran pembangunan sebesar Rp 195 juta.
“Untuk panjang bangunan irigasi sepanjang 325 x 2 meter,” singkatnya.
Editor : Engkos Kosasih