Astagfirullah, Bocah Kelas Empat SD di Lebak Dianiaya Ayah Tiri hingga Babak Belur usai Antar Hidangan Buka Puasa

Date:

penganiayaan
Ilustrasi penganiayaan. (kumparan)

Lebak- RM (11) bocah kelas empat Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak menjadi korban penganiayaan ayah tirinya sendiri.

Adalah Yadi (29). Ia dikabarkan tega menganiaya anak tirinya hingga babak belur di bagian muka. Bahkan, bagian kepala RM mengalami luka akibat benturan benda tumpul.

Luka yang diterima RM, sontak saja membuat pihak keluarga meradang. Rumanah (43) bibi dari RM pun memutuskan untuk mendatangi Mapolres Lebak untuk melaporkan kelakuan Yadi, Senin, 3 Mei 2021.

Rumahan menerangkan, kasus penganiayaan tersebut berawal pada Kamis (29/4) sore. Di mana, Yadi memerintahkan istrinya bernama Nurmah (27) agar segera membawakan menu buka puasa ke rumah orang tua Yadi.

Karena Nurmah tengah sibuk untuk merapihkan rumah, maka yang mengantar menu buka puasa ke rumah orang tua Yadi yaitu RM.

“Rupanya Yadi tidak senang bila yang mengantarkan menu buka puasa ke rumah orang tuanya diantar oleh RM. Maka dari itu Yadi naik pitam, serta mendatangi RM. Setelah menemui RM, Yadi langsung menjambak rambut RM dan membenturkan wajah RM beberapa kali kesalah satu tiang di rumah Yadi,”ungkap Rumanah kepada awak media di Polres Lebak.

RM yang berhasil ditemui saat akan memasuki ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lebak mengatakan, penganiayaan yang dilakukan ayah tirinya tersebut beberapa kali dilakukan.

“Sebelum kejadian pada Kamis, saya sering dianiaya ayah tiri saya. Namun, untuk penganiayaan terakhir gara-gara saya mengantarkan makanan buka puasa ke Nenek, wajah saya dibentur-benturkan ke tiang di rumah bapak tiri saya,” kata RM.

Aiptu Ari Erwantoro, penyidik PPA pada Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lebak mengatakan, kasus penganiayaan oleh bapak tiri terhadap anak perempuannya baru akan dilaporkan korban bersama perwakilan keluarganya.

Ari Erwantoro mengaku, pihaknya belum dapat menjelaskan terkait kronologis yang sebenarnya, karena korban dan perwakilan keluarganya baru tiba di ruangan unit.

“Barusan, korban didampingi perwakilan keluarganya tiba di Unit PPA. Karena kasusnya baru akan dilaporkan, maka kamipun belum mengetahui kronologisnya,” kata Ari.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

 

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related