Lebak- Penghentian sementara layanan KRL Commuter Line ke tiga stasiun di Kabupaten Lebak menuai polemik. Bagaimana tidak, para karyawan asal Kabupaten Lebak yang bekerja di Ibukota Jakarta kelabakan lantaran tak bisa pergi bekerja.
“Kita di sini mau bekerja. Sehari-hari biasa pakai kereta dari Stasiun Rangkabitung, nah sekarang malah tak ada perjalanan kereta, ini gimana?,”kata Sri salah satu pekerja di DKI Jakarta saat ditemui awak media di Stasiun Rangkasbitung, Kamis, 6 Mei 2021.
Menurut Sri, pihaknya keberatan jika harus menggunakan jasa layanan angkutan umum atau ojek untuk terlebih dahulu menuju stasiun Tigaraksa.
Diketahui, layanan naik turun penumpang hanya berlaku dari Tanah Abang-Tigaraksa.
“Kalau harus ke Tigaraksa (dari Rangkasbitung) saya tanya tukang ojek itu ongkosnya sekitar Rp75 – Rp100 ribu. Kita Keberatan,”tuturnya.
Sementara, Pepen pedagang baju di Jakarta asal Rangkasbitung juga mengaku kebingungan atas kebijakan penghentian layanan sementara KRL ke tiga stasiun di Lebak.
“Ya gimana lagi ini kan kebijakan Pemerintah. Kita warga hanya bisa pasrah aja,” kata Pepen.
Dirinya berharap, pemerintah dapat mempertimbangkan kembali kebijakan penghentian layanan KRL ini mengingat banyak warga yang masih harus beraktivitas dan bekerja diluar kota.
“Harapannya dikaji kembali, atau kebijakan yang meringankan para pekerja khususnya warga kecil,” harapnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana