Tangerang- Keputusan pemerintah daerah menutup seluruh objek wisata hingga 30 Mei 2021 membuat para pedagang di Kabupaten Tangerang yang biasa berjualan di pusat wisata merugi.
Banyak pedagang menilai keputusan penutupan tempat wisata itu dikeluarkan secara mendadak. Hal ini membuat para pedagang rugi besar karena tak bisa menjual dagangannya.
“Para pedagang di lokasi wisata tentunya merasa dirugikan karena penutupan tempat wisata ini tanpa ada pemberitahuan atau sosialisasi terlebih dahulu,” Kata Salahudin salah satu pedagang di wisata Pulo Cangkir, Selasa 18 Mei 2021.
Sementara, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar saat menggelar audiensi dengan pedagang dan pengelola wisata (Selasa, 18 Mei 2021) mengungkapkan, alasan penutupan tempat wisata yang terkesan dadakan itu dikarenakan instruksi penutupan seluruh lokasi wisata tersebut diterima oleh Pemkab Tangerang secara mendadak.
“Kemarin saya ada pertanyaan dari perwakilan pedagang, bapak kenapa ngasih tahunya dadakan, kamipun dapatnya juga mendadak dan ini harus kami lakukan untuk mencegah tidak terjadi lonjakan baru penyebaran virus covid-19 di masyarakat,” Ungkapnya.
Meski begitu, Zaki mengatakan, pemerintah Kabupaten Tangerang tidak akan lepas tangan begitu saja. Semua pihak yang terdampak penutupan tempat wisata ini akan di data untuk mendapat bantuan paket sembako.
“Ini memang sangat dadakan sekali makanya saya panggil pengelola wisata ke sini untuk diberi penjelasan dan pemberitahuan serinci-rincinya. Agar tidak ada ada ketegangan dan gesekan di masyarakat,” Tandasnya.
Editor: Fariz Abdullah