Jadi Rektor Universitas Paramadina 2021-2025, Prof. Didik J Rachbini sebut Neo Modernisme soal Islam di Indonesia

Date:

Prof. Didik J. Rachbini sesaat setelah resmi dilantik menjadi Rektor Universitas Paramadina periode 2021-2025, Kamis, 20 Mei 2021.(Istimewa) 

Jakarta – Universitas Paramadina bukan hanya sekedar organisasi atau tempat belajar mengajar, akan tetapi merupakan sebuah gerakan masyarakat sipil untuk memajukan ke-Indonesiaan dan ke-Islaman.

Hal tersebut merupakan cita-cita sekelompok orang seperti Nurcholish Madjid, Utomo Dananjaya, Dawam Rahardjo, Komarudin Hidayat, Nasaruddin Umar dan Azyumardi Azra yang ingin menyatukan antara arus Islam modern dan tradisional serta global yang modern.

Demikian disampaikan Prof. Didik J. Rachbini sesaat setelah resmi dilantik menjadi Rektor Universitas Paramadina periode 2021-2025, Kamis, 20 Mei 2021.

“Paramadina itu bukan sekedar organisasi belajar mengajar universitas, sekolah, prodi, fakultas, jurusan, tapi Paramadina ini juga sebuah gerakan masyarakat civil society, masyarakat madani dan ini cita-cita kelompok orang yang dipimpin oleh Nurcholish Madjid, ada Utomo Dananjaya, ada Dawam Rahardjo, ada Komarudin Hidayat, ada Nasaruddin Umar, ada Azyumardi Azra yang kelompok orang ini ingin memajukan ke-Indonesiaan dan ke-Islaman,” kata Didik seperti dilansir dalam keterangan tertulis yang diterima BantenHits.com.

“Tidak boleh dipecah antara arus Islam modern dan tradisional serta global yang modern, itu bisa menyatu dan bergerak, itu yang disebut neo medernisme,” sambungnya.

Didik juga menyampaikan tiga hal penting yang akan dilakukannya setelah dilantik menjadi Rektor Universitas Paramadina.

Yang pertama, ia akan menanggapi aspirasi dari Yayasan Wakaf Paramadina mengenai masalah dasar yang harus diselesaikan, seperti paling tidaknya 50 persen seluruh fakultas dan jurusan harus terakreditasi A. Katanya, itu akan menentukan dosen, mahasiswa kurikulum dan sebagainya.

“Ada 3 hal yang saya sampaikan pada pidato pelantikan tadi, yang pertama saya menanggapi keinginan, aspirasi, kehendak, kemauan yayasan agar masalah-masalah dasar diselesaikan. Akreditasi itu paling tidak 50 persen harus A, sekarang sudah ada dua. Itu harus kita kejar, karena menentukan dosen, mahasiswa, kurikulum, alumni dan seterusnya,” ungkap Didik.

Kemudian, yang kedua, ia menyampaikan tata kelola keuangan di kampus Paramadina harus baik. Menurutnya masih ada catatan yang perlu diperbaiki pada sistem pengelolaan keuangan di Universitas Paramadina. Yang ketiga, yaitu pengembangan kampus, katanya ia akan mengembangkan tanah yang dimiliki oleh Yayasan Paramadina  di daerah Jakarta Timur dan Cikarang, Jawa Barat.

“Yang kedua tata kelola keuangan, manajemen harus baik, karena diauditnya masih ada catatan, itu harus baik. Saya minta nanti teman-teman di pasca manajemen harus mempraktikkan ilmunya bahwa manajemen tata kelola harus baik,” bebernya.

“Dan ketiga pengembangan kampus, kita punya tanah yang luas di Jakarta Timur nanti akan kita kembangkan dan kita punya juga tanah di Cikarang akan kita kembangkan,” lanjutnya.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Pemkab Serang Gelar Razia KTP bagi Pendatang Baru 29 April – 5 Mei 2024

Berita Serang - Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Serang melalui...

Kalian Pendatang Baru di Kota Tangerang dan Ingin Urus Pindah Domisili? Simak Info Resmi Ini!

Berita Tangerang - Buat kalian warga pendatang baru di...

Jumat Curhat Polda Metro Jaya di Legok; Cara Humanis Polsek Legok Ciptakan Kamtibmas dan Dekatkan Diri ke Warga

Berita Tangerang - Kejahatan jalanan dan kenakalan remaja menjadi...