Tangerang – Cluster Illago, Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, digeruduk ratusan warga, Rabu malam, 20 Mei 2021 usai salat Isya sekira pukul 21.00 WIB.
Kedatangan ratusan warga ke hunian terbatas yang diisi mayoritas non muslim itu dipicu protes seorang warga bernama Mad Romli kepada pengurus Masjid Alfudollah.
Masjid tersebut terletak di RT 002, RW 001, Desa Curug Sangereng, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang dan berbatasan langsung dengan Cluster Illago.
Abdul Haer, pengurus masjid yang diprotes Mad Romli kepada wartawan termasuk wartawan BantenHits.com, Rikhi Ferdian mengatakan, Mad Romli menghubungi dirinya untuk menggeser toa masjid karena bosnya merasa terganggu.
Beruntung aksi warga yang menggeruduk Cluster Illago berhasil diredam dan diselesaikan petugas TNI Polri di wilayah Kelapa Dua, sehingga tak sampai meluas.
Kekinian, dilansir Suara.com–jaringan BantenHits.com— Mad Roni yang protes toa masjid mengakui kesalahan dan meminta maaf. Dia hampir babak belur disikat warga sekampung lantaran beredar kabar aksinya diperintah seseorang.
Mad Romli mengaku jika dirinya asli warga RT 02 RW 06, Desa Curug Sangereng, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Setelah membuat geger warga, dirinya kini membuat video klarifikasi dan meminta maaf. Didampingi aparat kepolisian, TNI, desa dan kecamatan.
Dia meminta maaf dan mengakui kesalahannya yang membuat geger warga sekampung.
“Saya meminta maaf atas kekeliruan dan kesalahan saya menyuruh DKM Masjid Jami Al-Fudhola untuk mengecilkan suara speaker,” katanya dalam video klarifikasi.
Dia mengklaim, aksinya meminta pengurus masjid menggeser arah toa dan mengecilkan suaranya itu dilakukan atas inisiatifnya sendiri.
Karenanya, ia membantah tuduhan disuruh oleh seseorang yang tinggal diperumahan elite dekat masjid, Kluster Ilagio.
“Saya sendiri melalukan atas inisiatif saya sendiri, tidak ada disuruh oleh orang lain seperti yang beredar di sosial media. Katanya disuruh orang atau siapa pun, sama sekali itu tidak benar,” paparnya.
Usai membuat rusuh warga sekampung, Mad Romli mengaku, bakal berhati-hati dalam berbicara.
“Sekali lagi saya meminta maaf kepada warga Curug Sangereng dan tiga pilar. Ke depannya saya berhati-hati dalam bertutur kata,” tutupnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana