Serang – Rentetan gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten, mulai dari berkekuatan kecil sampai yang terbesar mencapai 5,2 skala richter (SR).
Dari catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terjadi 39 kali gempa bumi sejak Minggu 23 Mei pukul 10.48 sampai
Senin, 24 Mei 2021, pukul 05.52 WIB berkekuatan 3,3 SR.
Pusat gempa yang terletak di barat laut Sumur ini membuat masyarakat di Kecamatan Sumur, Pandeglang, panik berhamburan keluar rumah.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengaku, sudah melakukan koordinasi dan konsultasi dengan BMKG mengenai rentetan gempa tersebut. Wahidin menyebut, bagus ada gempa tersebut.
“Sudah konsultasi dengan BMKG, beruntung ada gempa cicilan sekarang, kalau tidak ada gempa cicilan akan terjadi gempa Megathrust, jadi dicicil sekarang dikeredit bagus,” kata Gubernur Banten kepada awak media di Rumah Dinas nya Senin 24 Mei 2021.
Menurut Wahidin, jika terjadi gempa Megathrust, palung selat sunda akan meledak sehingga terjadi tsunami yang diperkirakan mencapai 50 meter.
“Kemarin koordinasi dengan BMKG, bagus pak katanya, kalau tidak dicicil itu palung-palung akan meledak, itu (Tsunami) sampai 50 meter. Daia (Tsunami) akan menuju selat sunda lalu
Sumur sama Panimbang duluan yang kena,” jelasnya.
Pria yang akrab disebut WH ini mengklaim, sudah menganggarkan untuk mitigasi bencana. Namun, saat ini fokus perhatian Pemprov Banten masih terfokus pada pandemi COVID-19.
“Dalam hal penanganan kita sudah dianggarkan, semoga kedepan (Terbangun) shalter-shalter baru di beberapa titik,” ujarnya.
WH mengaku bersyukur kejadian gempa kemarin tidak menimbulkan dampak. Namun, dia menghimbau agar warga tetap berhati-hati.
“Masyarakat juga tidak ada dampaknya. Terus sosialisasi (Mitigasi Bencana) itu juga penting agar masyarakat tidak terlalu panik,” tandasnya.
Editor : Engkos Kosasih