Serang – Gubernur Banten, Wahidin Halim resmi memberhentikan 20 pejabat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten. Sebelumnya para pejabat ini mengundurkan diri dari jabatannya usai terungkapnya kasus pengadaan masker sebesar Rp3,3 Miliar.
Untuk menambal 20 jabatan yang ditinggalkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten pada, membuka lowongan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) baik di lingkungan Pemprov Banten, Kabupaten/Kota maupun kementerian dan lembaga, pada Kamis 3 Juni 2021.
Dari catatan Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Banten ada sebanyak 312 ASN yang mendaftarkan diri untuk menduduki jabatan setingkat eselon III dan IV menggantikan pejabat Dinkes Banten yang mengundurkan diri. Saat ini pendaftaran sudah ditutup.
“Pendaftaran sudah ditutup, jumlah pelamar mencapai 312 orang,” kata Kepala BKD Banten Komarudin dalam keterangan tertulis, Salasa 8 Juni 2021.
Komarudin mengatakan, pendaftaran ditutup lebih awal. Semula direnacanakan ditutup Senin, 7 Juni 2021 menjadi Minggu 6 Juni 2021 dengan pertimbangan membludaknya pendaftar. Rata-rata pendaftar berasal dari ASN di Lingkungan Pemprov Banten dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Banten.
Menurut Komarudin, saat ini pihaknya sudah melaksanakan penelitian berkas dan hasilnya langsung dikonsultasikan kepada Gubernur Banten, Wahidin Halim.
“Kita harus bergerak cepat, agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak terganggu,” tandasnya.
Komarudin memastikan, rekrutmen pegawai tersebut tidak dipungut biaya.
“BKD tidak memungut biaya kepada pendaftar dan tidak menanggung biaya yang telah dikeluarkan oleh pendaftar,” tandssnya.
Editor : Darussalam Jagad Syahdana
