Tangerang- Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2021 tingkat SMA Negeri di provinsi Banten banjir keluhan lantaran server pendaftaran sulit diakses.
Bahkan di hari kedua PPDB website resmi pendaftaran www.ppdbmandiri.bantenprov.go.id kembali eror.
Praktisi pendidikan sekaligus sekretaris dewan pendidikan Provinsi Banten, Eny Suhaeni menyesalkan dengan kejadian server eror atau down dalam setiap pelaksanaan PPDB.
Padahal, sistem PPDB online bukan baru pertama kali dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Banten. Namun, seolah tidak belajar dari pengalaman kejadian server error selalu terulang setiap tahun.
“Tiga tahun lalu mungkin masih kita maklumin mungkin masih dalam taraf memperbaiki sistem, servernya, manajerialnya, dan lain sebagainya. Tapi ini kan (PPDB Online) setiap tahun dilaksanakan, dalam konteks server atau bandwidth dan sebagainya mestinya tidak ada masalah,” Kata Eny kepada BantenHits.com, Selasa 22 Juni 2021.
Bahkan, menurut Eny, akibat sever PPDB bermasalah para orang tua siswa akhirnya berbondong-bondong datang ke sekolah karena khawatir anaknya tidak lolos ke sekolah negeri.
Kata dia, kondisi ini sempat terjadi di beberapa sekolah negeri di Tangerang, sehingga kerumunan para wali murid tersebut berpotensi menjadi klaster baru penyebaran COVID-19.
“Ketika itu terjadi server error masyarakat berbondong-bondong datang ke sekolah. Nah lalu akibat berbondong-bondong apakah tidak dimungkinkan ada klaster baru?,” Ujarnya
Ia menambahkan, harusnya pihak penyelenggara PPDB dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi Banten bisa mengantisipasi kejadian server error di tengah situasi pandemi COVID-19.
Sehingga, jangan sampai ada penumpukan masyarakat yang berbondong-bondong datang ke sekolah karena kawatir anaknya tidak bisa daftar di sekolah negeri.
Terlebih, saat ini di wilayah Kabupaten Tangerang sedang terjadi lonjakan kasus COVID-19.
“Ini sangat memperihatinkan kenapa kondisi ini selalu terulang setiap tahunnya? ada apa? apakah ada sesuatu di dalamnya yang disengaja? atau memang benar tidak disengaja?,” Pungkasnya.
Editor: Fariz Abdullah
