Jumlahnya Mengerikan! Politisi PDIP Sebut Banyak Warga Terpapar COVID-19 di Kabupaten Serang Tak Terdata

Date:

Screenshot 20200506 220121 WhatsApp
Ilustrasi: Rapid test massal di Kecamatan Carita diikuti 170 warga. Semuanya dinyatakan reaktif COVID-19. Rapid test dilakukan menyusul tiga warga di kampung ini dinyatakan positif COVID-19, satu di antaranya bahkan meninggal dunia. (BantenHits.com/ Engkos Kosasih)

Serang – Jumlah warga terpapar COVID-19 di Kabupaten Serang yang tak terdata pemerintah setempat, ternyata jauh lebih banyak dibandingkan warga terpapar yang terdata.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati (Wabup) Serang, Pandji Tirtayasa kepada awak media, Kamis 15 Juli 2021.

Politisi PDIP ini pun menyarankanGubernur Banten, Wahidin Halim untuk segera membuka rumah sakit darurat. Pasalnya, tren warga yang terpapar COVID-19 sampai saat ini terus mengalami peningkatan, khususnya di Kabupaten Serang.

“Satu hal yang penting, saya mohon ke Gubernur Banten segera bangun rumah sakit lapangan bukan rumah singgah,” ujar Pandji Tirtayasa.

Pandji merinci, jika satu desa kisarannya antara 10 sampai 40 warga, diambil rata-rata 20 dikalikan 326 desa sebanyak 6.000 warga terpapar covid-19 yang isoman.

“Isoman untuk yang kadar ringan ke bawah, kalau seandainya tingkat penyakit sudah menengah ke atas sudah bukan isoma harus dirawat. Makanya ketika dia isoma kemudian terjadi tren penurunan kesehatan harus dirawat ke RS, kalau saturasi tubuh sudah dibawah 90 dalam kondisi berat membutuhkan oksigen,” ungkap Pandji.

“Oleh karena itu saya memohon pada gubernur segera dibuka RS darurat, sehingga yang isoman ribuan di desa ketika dia semakin menurun masih bisa dilayani oleh RS darurat. Karena apa, dibawa ke puskesmas tidak bisa dibawa ke RS overload. RS kita untuk persalinan poli bersalin sudah ditutup karena 32 nakes bersalin 29 isoma sisa 3 orang,” terang Pandji.

Lebih lanjut Pandji mengatakan, untuk Poli lainnya para dokter pun sudah terpapar diantaranya 200 nakes (tenaga kesehatan) di Rumah Sakit dr Drajat Prawiranegara (RSDP) menjalani isoman.

“Pasien semakin deras dari isoman, derajat kesehatan semakin menurun terpaksa ketika di ukur saturasi 60 sampai 70 dalam kondisi parah RS sudah gak bisa menampung. Puskesmas juga sama, satu puskesmas yang isoman 15 sampai 20 kalau ditata rata-rata 15 kali 3 sebanyak 1.500 nakes yang isoman,” papar Pandji. 

Wakil Bupati Serang dua periode ini menyebutkan, dengan dibangunnya RS darurat yang bisa menampung 1000 sampai 2000 kasus berat itu harus dibuat.

“Makanya saya minta ke gubernur kalau sampai tanggal 20 Juli tidak ada tren penurunan angka kesakitan covid-19, gubernur harus segera ambil langkah dengan membangun RS darurat,” pungkasnya.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

Cek Berita dan Artikel yang lain di:

Google News

Terpopuler

Share post:

spot_img

Berita Lainnya
Related