Pandeglang – Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM darurat hingga PPKM Level 4 hingga 9 Agustus 2021, berdampak signifikan pada pelaku usaha perhotelan dan restoran di sepanjang Carita – Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang.
Saat ini, sebagian hotel dan restoran di Pandeglang sudah mengistirahatkan karyawannya. Ada juga yang masih bertahan dengan melakukan roling terhadap para karyawannya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Panddeglang, Widiatmoko mengungkapkan, penerapan PPKM darurat di masa pandemi COVID-19 ini dampaknya benar-benar terasa oleh para pelaku usaha wisata perhotelan dan restoran serta usaha wisata lainnya.
Selama PPKM, angka kunjungan selama ini di bawah 20 persen, sehingga pendapatan juga menurun drastis.
Dengan kondisi seperti ini, lanjut Widi, sebagian pelaku usaha perhotelan terpaksa harus mengistirahatkan sementara karyawanya atau melakukan roling karyawan tersebut.
“Dampak PPKM ini memang cukup dirasa banget oleh pelaku usaha perhotelan dan juga restoran. Bahkan sudah ada sebagian pelaku usaha perhotelan yang harus melakukan roling karyawannya. Bahkan ada juga yang mengistirahatkan sementara sebagian karyawan,” ungkap Widi melalui sambungan telepon, Sabtu 7 Agustus 2021.
Jika dipersentasekan, kata Widi, semua pelaku usaha perhotelan dan restoran di Pandeglang sudah ada sekitar 20 persen yang memberlakukan roling pekerjanya. Lantaran dampak PPKM ini angka kunjungan cukup minus.
“Tapi, tidak ada yang melakukan PHK. Hanya saja mengistirahatkan sementara atau meroling, tapi jika kondisi sudah mulai normal. Tentu karyawan itu akan berkativitas secara normal lagi,” kata pria yang juga General Manager Tanjung Lesung ini.
Saat ditanya apakah Tanjung Lesung juga mengistirahatkan sementara atau roling terhadap karyawannya? Ia mengaku, meski angka kunjungan rendah, Tanjung Lesung tidak sampai mengistirahatkan atau merolling karyawan.
Untuk mengisi kekosongan aktivitas karyawan, selama kunjungan menurun, pihaknya mengarahkan karyawanya untuk melakukan pembenahan kawasan.
“Kalau karyawan di sini (Tanjung Lesung, red) tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Namun paling tidak untuk mengisi waktu luang, karyawan diarahkan kepada pekerjaan lain, seperti bebenah hotel – hotel yang kurang rapih atau aktivitas lain,” ujarnya.
Diakuinya, perbandingan angka kunjungan antara masa new normal dan penerapan PPKM di masa pandemi COVID-19 ini cukup jauh. Ketika new normal angka kunjungan masih sampai 50 persen, tapi selama PPKM ini hanya sampai di bawah 20 persen.
“Kalau new normal memang orang masih bisa bepergian, tapi PPKM ini kan kegiatan orang kan dibatasi,” ucapnya.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kembali sektor pariwisata tambah Widi, PHRI bekerjasama dengan IDI Pandeglang untuk melakukan vaksinisasi di kawasan wisata. Guna memberikan kepercayaan kepada maayarakat untuk berwisata dengan sehat.
“Beberapa hari lalu kami menggelar vaksinisasi bersama IDI Pandeglang di kawasan wisata. Mudah – mudahan melalui upaya itu, meningkatkan kepercayaan pada masyarakat untuk berwisata secara sehat,” tandasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana