Menparekraf Sandiaga Uno Bereaksi Lalu Sebut-sebut Nama Jokowi usai Pakai Baju Baduy

Date:

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat memberikan keterangan pers usai menghadiri acara di Kabupaten Lebak. (Istimewa)

Lebak- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Kabupaten Lebak, Jumat, 20 Agustus 2021.

Kedatangan dia ke Bumi Multatuli ini tidak lain untuk menghadiri sebuah acara dan menemui para pelaku usaha ekonomi kreatif di Hotel Rahaya, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak.

Dalam acara tersebut, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini sempat mengenakan pakaian adat baduy yang viral usai dipakai Presiden Jokowi.

Sandi pun mengaku nyaman saat mengenakan pakaian adat berwarna hitam-hitam tersebut.

“Baju ini (adat Suku Baduy) kalau menurut saya, ini baju enak sekali dipake ternyata sangat nyaman. Jadi ini sangat layak untuk souvenir, yang bisa diberikan kepada para wisatawan, dan juga bisa ditawarkan melalui produk-produk platform eCommerce,”kata Sandi.

Kata Sandi, baju baduy ini sebelumnya juga viral karena dipakai Presiden Jokowi saat menghadiri sidang tahunan MPR, pada hari Senin, 16 Agustus 2021.

“Karena ini dipakai Presiden Jokowi itu, yang nonton itu sudah ratusan juta,” katanya.

Pada keesokan harinya, pada hari Selasa, 17 Agustus 2021, setidaknya ada dua orang Eselon I, Divisi bidang IV yaitu Fajar Utomo dan Dadang, Rizki staf ahli inti, melapor mengenakan baju adat suku baduy.

“Melapor ke saya ia pake baju hitam-hitam tapi gak bisa mendapatkan tas nya(tas koja),” katanya.

Sementara Ketua DPRD Kabupaten Lebak M Agil Zulfikar turut bangga atas dipakainya baju adat Suku Baduy oleh Presiden Jokowi pada pidato kenegaraan dan Menparekraf Sandiaga Uno saat kunjungan kerja ke Kabupaten Lebak.

“Alamdulilah, saya mewakili institusi DPRD dan secara pribadi, menyampaikan banyak terima kasih kepada pak Presiden Jokowi dan Menparekraf Sandiaga Uno,” katanya.

M Agil Zulfikar menilai, kalau itu sebuah bentuk dorongan untuk melestarikan bukan hanya mempromosikan. Akan tetapi lebih dari itu melestarikan kebudayaan, eksistensi adat istiadat.

“Khususnya eksistensi dari Suku Baduy. Kita sangat bersyukur kita sangat apresiasi atas hal tersebut sebagai, bentuk melestarikan dan mempromosikan budaya Suku Baduy, Alhamdulilah,” katanya.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related