Pandeglang – Pasar Badak jadi langganan banjir saat hujan melanda wilayah Kabupaten Pandeglang. Padahal, lokasi pasar ini tidak jauh-jauh amat dari pendopo Bupati Pandeglang, yakni hanya sekitar 200 meter.
Pada Sabtu 21 Agustus 2021 kemarin, sejumlah kendaraan dan toko terendam banjir. Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Pandeglang belum melakukan perbaikan.
Hal ini dikeluhkan oleh Akmal, salah seorang pengguna jalan. Kata dia, kondisi tersebut sudah sering terjadi ketika hujan mengguyur Kabupaten Pandeglang.
“Pasar ini mah langganan banjir, setiap ada hujan pasti banjir. Ya meskipun banjir nya tidak berlangsung lama, tapi aliran air sangat deras sehingga kami harus hati-hati,” katanya, Sabtu, 21 Agustus 2021.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, Rahmat Jultika mengaku, sebetulnya banjir yang terjadi di wilayah Pasar Badak Pandeglang hanya genangan air saja.
Selain itu kata dia, bukan persoalan banjinya tapi masalahnya struktur jalannya. Namun karena ruas jalan itu kewenangan Provinsi Banten, maka harusnya Pemprov Banten segera melakukan penanganan terkait kondisi jalan tersebut.
“Teman – teman di Bina Marga Pandeglang juga sudah menyampaikan hal itu kepada Pemprov Banten, tapi belum ada tindakan dari Pemprov Banten,” ungkapnya, Minggu 22 Agustus 2021.
Terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU R) Pandeglang, Asep Rahmat mengatakan, banjir tersebut bukan persoalan sederhana, namun tetap ada solusi dan butuh waktu dan keterlibatan banyak pihak.
“Pertama, banjir bukan bersumber dari pasar tapi dari jalan yang turun ke Pasar, karena drainase jalan yang tidak berfungsi baik sehingga mampet. Ditambah air hujan berlimpah dari Kadugajah, sehingga menyebabkan air deras turun ke Pasar,” katanya.
Lanjut Asep, hal ini sering terjad ketika ada hujan lebat, namun memang status jalan dahulu kewenangan Kabupaten Pandeglang, tapi sekarang kewenangan Provinsi Banten, sehingga Pemda Pandeglang tidak bisa menangani yang bukan kewenangannya.
“Kami pun sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Propinsi Banten,” ucapnya.
Selain itu tambah Asep, dalam menanggulangi banjir yang kerap terjadi di Pasar Badak Pandeglang, harus adanya perubahan tata guna tanah dari mulai Cihaseum sampai Kadugajah. sehingga resapan hujan relatif sedikit dengan ditandai oleh banyak bangunan dna lain – lain.
“Saluran rumah tangga dan drainase jalan tidak berfungsi maksimal sehubungan fungsi drainase tertutup sampah, sehingga perlu perhatian dari masyrakat dan juga pedagang untuk tidak membuang sampah sembarangan,” tambahnya.
Menurutnya, solusi jangka pendek adalah drainase jalan Ahmad Yani dinormalisasi sehingga mampu menampung air hujan dan pembuangan limbah rumah tangga dan disalurkan ke sungai yang arah Cidemang.
“Selain itu perlu kami himbau juga agar setiap rumah dari mulai Cihaseum sampai Kadugajah membuat resapan air, yaitu melubangi sedalam 2 meter dengan diameter 4 inci, sehingga disaat hujan maka air meresap dulu ke dalam tanah dan lebihnya ke saluran,” tandasnya.
Editor : Engkos Kosasih