Pembelajaran Tatap Muka Wajib Kantongi Izin Orang Tua; di Kab. Tangerang Baru 10 Persen

Date:

Kepala KCD Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Kabupaten Tangerang Mohamad Bayuni saat ditemui BantenHits di SMKN 7 Kabupaten Tangerang. (Bantenhits/Rikhi Ferdian)

Tangerang- Pemerintah Provinsi Banten memutuskan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas jenjang SMA dan SMK digelar pada Rabu 1 September 2021.

Akan tetapi, meski sudah disetujui Gubernur Banten kegiatan belajar secara tatap muka tersebut harus dilakukan atas seizin orang tua murid.

“Kita sudah diperbolehkan menggelar PTM terbatas mulai 1 September 2021 dengan prokes ketat dan harus ada izin orang tua,” Kata kepala KCD Pendidikan dan Kebudayaan wilayah Kabupaten Tangerang, Mohamad Bayuni kepada BantenHits, Kamis 2 September 2021.

Jika orang tua murid tidak mengizinkan anaknya untuk mengikuti PTM maka pihak sekolah harus kembali menyiapkan pembelajaran secara online.

“Ketika orang tua mengizinkan luring silahkan. Tapi ketika orang tua tidak mengizinkan, sekolah harus menyiapkan untuk memberikan pelayanan pendidikan dengan daring,” Tuturnya.

Meski begitu, ia mengungkapkan, dari total 389 sekolah SMA SMK dan SKh di Kabupaten Tangerang sampai hari ini baru sekitar 10 persen saja sekolah yang sudah melaksanakan PTM terbatas.

“Baru sekitar 10 persen yang melaksanakan (PTM) walaupun yang datang ke sekolah hanya sekedar menyampaikan informasi, sosialisasi, dan adaptasi siswa. Kemungkinan besar PTM ini dilaksanakan secara menyeluruh di tanggal 6 September,” Terangnya.

Terkait vaksinasi pelajar jenjang SMA SMK dan SKh, ia mengungkapkan, bahwa sejak 1 September 2021 KCD Kabupaten Tangerang bersama pemprov Banten sedang menggelar vaksinasi bagi para pelajar.

Kata dia, vaksin bagi pelajar tersebut dilakukan secara serentak sesuai jumlah pelajar yang ada di Kabupaten Tangerang untuk menunjang PTM terbatas.

“Kalau vaksin guru sudah 93 persen kalau pelajar perhari ini sudah sekitar 50-60 persen. Kita akui memang belum sampai 80 persen terutama sekolah swasta masih banyak yang belum. Karena memang vaksinnya juga terbatas,” Pungkasnya.

Editor: Fariz Abdullah

Author

  • Rikhi Ferdian Herisetiana

    Pria kelahiran Jakarta ini memiliki latar belakang sarjana pendidikan. Ketertarikan pada dunia literasi membuat Rikhi--begitu dia biasa dipanggil--memilih jalan hidup sebagai jurnalis.

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related