Tangerang- Penyebab banyaknya korban dalam insiden kebakaran di Lapas Pemuda Kelas IA Tangerang salah satunya karena sel mengalami over kapasitas jumlah tahanan.
Over kapasitas jumlah warga binaan pemasyarakatan (WBP) ini disebut-sebut terjadi di hampir seluruh lapas maupun rutan di Indonesia.
Termasuk di Rutan Kelas I Tangerang, Desa Taban, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, yang saat ini berpenghuni 1.292 warga binaan dari kapasitas semestinya sebanyak 600 orang.
“Jumlah warga binaan perhari ini sebanyak 1.292. Adapun kapasitasnya cuma 600 orang dan mengalami over kapasitas sebesar 200 persen,” Kata Kepala Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas I Tangerang Hilma Hilmawan kepada BantenHits, Kamis 9 September 2021.
Dikatakan Hilman, terdapat 7 blok di Rutan Kelas I Tangerang. Setiap bloknya dihuni oleh sekitar 100-150 warga binaan. Di mana, sel tahanan yang berjumlah 6-8 kamar di setiap blok berpenghuni 10-20 narapidana.
“Kurang lebih 60 persenan kasus narkoba. Dari total 1.292 WBP sekitar 900 orang karena kasus narkoba mayoritas usia-usia produktif,” Terangnya.
Meski begitu, lanjutnya, sejak masa pandemi Covid-19 ini jumlah warga binaan yang masuk ke Rutan Kelas I Tangerang mulai menurun. Terlebih dengan adanya program asimilasi di rumah jumlah WBP mulai berkurang.
Namun, hal itu belum mampu menanggulangi over kapasitas tahanan khususnya di Rutan Kelas I Tangerang.
“Memang over kapasitas ini tidak bisa kita tahan tapi kita kan tergantung aparat penegak hukum karena kan sifatnya kita hanya menunggu untuk memberikan pembinaan,” Tuturnya.
Sementara, sebagai antisipasi agar peristiwa seperti di Lapas Pemuda Kelas IA Tangerang tidak terulang, Hilman menambahkan, pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap jaringan listrik yang ada di setiap blok tahanan.
“Kita sudah lakukan cek listrik bekerja sama dengan PLN dan melakukan pengecekan jaringan listrik di sini. Tapi memang pengecekan listrik ini rutin dilakukan setiap 6 bulan sekali,” Pungkasnya.
Editor: Fariz Abdullah