Beras Khusus Sultan Banten yang Hampir Punah Masih Ditemukan di Padarincang

Date:

20210910 130819 scaled
Beras Kewal Cukup Langka di Pasaran. Namun Beras yang Khusus Dikonsumsi Kesultanan Banten Ini Masih Ditemui di Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang. (Foto Ilustrasi Petani Beras/Dok. BantenHits.com)

Serang – Provinsi Banten ternyata memilik
beras unggulan yang biasa dikonsumsi oleh konglomerat hingga raja. Beras yang memiliki nilai gizi tinggi ini dinamai beras kewal.

Konon pada jaman dulu beras ini khusus di konsumsi oleh kesultanan Banten. Meski demikian, keberadaan beras kewal hampir punah, meski Provinsi berjuluk Tanah Jawara ini menjadi salah satu lumbung beras Republik Indonesia.

Namun berkat tangan Yuliana beras ini dapat ditemui di wilayah Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang. Yuliana berinisiatif menjadi petani beras kewal, karen kata dia, beras ini hanya di miliki Banten.

Hal tersebut diungkapkan Yuliana saat menjadi narasumber ‘Diskusi Kamisan dengan tema mendorong Banten menjadi lumbung beras nasional’ yang digelar Pokja Wartawan harian dan elektronik Provinsi Banten, di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (Kp3B), Kamis 9 September 2021.

Dalam diksusi itu turut hadir sebagai narasumber, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus Tauchid, serta perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Serang dan PT BUMD Agrobisnis Banten Mandiri (ABM).

“Beras kewal ini asli merupakan hasil petani Banten, tidak ada dari daerah lain,” kata Yuliana .

Selain memiliki niali gizi yang bagus, nilai jual beras kewal juga tergolong cukup tinggi, berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram.

Berkaca dari hal tersebut, Yuliana memutuskan untuk terjun langsung sebagai petani beras kewal, dimuali dengan bercocok tanam diatas lahan seluas satu hektar kemudian merambah menjadi luas 12 hektar, Yuli sukses menjadi petani beras kewal.

Disisi lain, dirinya ingin melestarikan beras kemal sebagai makanan khas Provinsi Banten.

“Karena beras kewal ini memang menyehatkan, sedangkan kesehatan bukan hanya orang kaya saja. Makanya saya ingin melestarikannya,” katanya.

Masih kaya Yuli, sampai saat ini, beras kewal masih jarang ditemukan dipasaran, bahkan terbilang sulit. Kebanyakan hasil pertanian beras kewal hanya dikondumsi oleh petaninya sendiri atau dibagi-bagikan kepada keluarganya saja, tidak sampai dijual dipasaran, melihat harganya yang cukup tinggi.

Meski begitu, dia optimis harga beras kewal asli Provinsi Banten ini bisa terus ditekan dipasaran, asal bisa didukung oleh teknologi pengolahannya hingga penyediaan sumber daya alam berupa pengairan sawahnya.

“Karena cara penanamannya juga identik sama dengan cara bertani beras yang lain, asal didukung teknologi dan alam, khususnya soal pengairannya,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten, Agus Tauchid mengatakan, untuk saat ini, keberadaan beras kewal hanya berkisar satu sampai dua persen dari total keseluruhan lahan sawah yang ada di Banten.

Editor : Engkos Kosasih

Author

Cek Berita dan Artikel yang lain di:

Google News

Terpopuler

Share post:

spot_img

Berita Lainnya
Related