Napi Lapas Kelas I Tangerang yang Loncati Dinding 2 Meter Sudah Sehat Lalu Kembali Jalani Masa Tahanan

Date:

Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi (HPI) RSUD Kabupaten Tangerang Hilwani Saat memberikan keterangan kepada awak media. (Bantenhits/Rikhi Ferdian)

Tangerang- Satu narapidana korban kebakaran lapas kelas I Tangerang yang dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang karena mengalami patah tulang, kini sudah kembali menjalani masa tahanan.

Sebelumnya, narapidana berinisial S (35) tersebut menjalani perawatan karena menderita patah tulang kaki, usai melompat dari tembok setinggi 2 meter saat terjadi kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang.

“Pasien S sudah dikembalikan ke lapas pada tanggal 16 September 2021.  kini kondisinya sudah kembali pulih dan stabil,” Kata Hilwani, Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi (HPI) RSUD Kabupaten Tangerang, saat dikonfirmasi, Sabtu 18 September 2021.

Diterangkan Hilwani, Sebelum dikembalikan ke lapas S lebih dulu menjalani operasi patah tulang tertutup di betis sebelah kirinya. Setelah kondisinya pulih dan dilakukan evaluasi baru kemudian dikembalikan ke dalam lapas.

“Jadi kondisi dikembalikan dalam keadaan sudah di operasi dan sadar penuh,” Imbuhnya.

kendati begitu, lanjut Hilwani, pasien korban kebakaran lapas Kelas I Tangerang yang meninggal dunia kembali bertambah, setelah N (34) yang mengalami luka bakar 13,5 persen meninggal dunia pada 16 September 2021.

Sehingga, dengan meninggalnya pasien N menambah jumlah total korban meninggal dunia insiden kebakaran Lapas Tangerang menjadi 49 orang.

“Untuk pasien N kadar luka bakar sekitar 13,5 persen meninggal dunia pada pukul 10.25 WIB,” Terangnya.

Ia menyebutkan, pasien N meninggal di ruang ICU lantaran kondisinya yang memang tergolong kritis dan tidak menunjukan tanda-tanda pemulihan.

“Kondisinya N memang masih berat. Kemungkinan karena trauma inhalasi dan infeksi yang berat,” katanya.

Hingga kini, lanjut Hilwani, pasien yang di rawat di RSUD Tangerang tinggal tersisa satu yakni inisial Y (33) dengan luka bakar 25 persen dan telah dilakukan operasi debridement.

“Iya tinggal satu pasien. Y telah melakukan tiga kali operasi debridement. Sekarang karena enggak alami trauma inhalasi dan luka bakar yang terus baik jadi sadar penuh dan bisa lakukan aktifitas biasa,” Tukasnya.

Editor: Fariz Abdullah

Author

  • Rikhi Ferdian Herisetiana

    Pria kelahiran Jakarta ini memiliki latar belakang sarjana pendidikan. Ketertarikan pada dunia literasi membuat Rikhi--begitu dia biasa dipanggil--memilih jalan hidup sebagai jurnalis.

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related