Jokowi Ingin Setop Impor Baja, Wakil Rakyat Asal Banten Beberkan Bagaimana Kuasa Mafia Menggurita

Date:

Presiden Jokowi saat meresmikan HSM 2 Krakatau Steel. Jokowi berharap melalui kehadiran pabrik tersebut bisa menekan impor baja.(BantenHits/Iyus Lesmana)

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik Hot Strip Mill atau HSM 2 PT Krakatau Steel di Kota Cilegon, Provinsi Banten, Selasa, 21 September 2021.

Presiden berharap, kehadiran pabrik tersebut mampu menekan angka impor baja di Indonesia yang menjadi biang ambruknya pasar baja lokal.

Keinginan Jokowi tersebut direspons dengan kritik pedas oleh wakil rakyat asal Banten, Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto. Tak hanya mengkritik, pria yang popoler disapa Pak Mul ini memberikan solusi agar Indonesia bebas impor baja.

Melalui keterangan tertulis kepada BantenHits.com, Mulyanto meminta pemerintah tak banyak janji untuk setop impor baja yang sekarang membanjiri pasar domestik.

Namun yang utama adalah segera tetapkan langkah-langkah sistematis dan konsisten untuk meningkatkan daya saing produk baja nasional.

Wakil Ketua FPKS DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan ini menyebut selama ini Pemerintah hanya omdo (omong doang) ingin melindungi industri baja nasional. Nyatanya kebijakan impor baja yang unfair dari berbagai negara masih berlangsung dan tidak diiringi dengan pemberlakuan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD).

“Jangan sampai pasar dalam negeri kita habis oleh serbuan baja impor. Harusnya Pemerintah segera menetapkan bea masuk anti dumping (BMAD) untuk produk baja impor yang nyata-nyata terbukti melakukan praktek dumping,” tegas Mulyanto.

BEA Masuk Anti-dumping (BMAD) adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap barang dumping yang menyebabkan kerugian bagi Indonesia. Adapun yang dimaksud barang dumping adalah barang yang diimpor dengan tingkat harga ekspor yang lebih rendah dari nilai normalnya di negara pengekspor.

“Kalau baja dumping ini masih membanjiri pasar domestik kita, maka sekalipun sudah mampu memproduksi, tetap saja baja produk domestik kita akan kalah di pasar sendiri,” ucapnya.

“Pemerintah jangan biarkan mafia impor baja ini merajalela menikmati keuntungan baja impor di atas ketersediaan baja domestik,” tandasnya.

Mulyanto menambahkan, saat dirinya bersama anggota Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja ke PT Krakatau Steel, Banten, dilaporkan bahwa kondisi pasar baja dalam negeri dibanjiri baja impor dumping. Terutama produk baja cold rolled coil/sheet (CRS/S); hot rolled coil (HRC); HRC alloy; baja lapis alumunium seng; cold rolled stainles steel (CRS) dari China dan beberapa negara lain.

Akibat banyaknya baja impor dumping tersebut produk baja dalam negeri tidak terserap di pasaran. Mulyanto minta Pemerintah jangan tinggal diam. Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada pengembangan industri baja dalam negeri.

“Praktek dumping ini sungguh bisnis yang unfair di tengah rezim perdagangan global. Pemerintah harus melindungi produk dalam negeri,” tukas Mulyanto.

Editor: Fariz Abdullah

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Respons Aduan Warga, KASN Lakukan Analisa dan Akan Minta Klarifikasi Sekda Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN...

Sekda Kabupaten Tangerang Dilaporkan Warga Sukamulya ke KASN terkait Dugaan Pelanggaran Etik ASN

Berita Tangerang - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tangerang,...

Digugat Warga dan ‘Diminta’ Pengembang, Bagaimana Nasib 24 Aset Milik Pemkab Tangerang Sekarang?

Berita Tangerang - Sedikitnya 24 aset Pemkab Tangerang saat...

Sepanjang 3-15 April 2024, Jumlah Penumpang di Terminal Poris Plawad Mencapai 1.000 Orang Per Hari

Berita Tangerang - Sepanjang 3-15 April 2024 atau selama...