Emak-emak Baduy ‘Turun Gunung’ Tinggalkan Sejenak Produksi Tenun, Ada Apa?

Date:

Salah satu warga suku Baduy saat menjadi peserta tenun serempak saat Festival Baduy 2016. Tenum serempak yang diikuti oleh 500 penenun pecahkan rekor dunia versi Lepdis. (Banten Hits/ Fariz Abdullah)

Lebak- Kaum ibu rumah tangga atau emak-emak Baduy ramai-ramai mulai meninggalkan aktivitas menenun kain.

Ya, hal itu dilakukan lantaran saat ini di wilayah mereka tengah memasuki masa tanam padi.

Para emak-emak pun harus turun gunung untuk membantu para sang suami menggarap ladang atau huma. Ya, alhasil aktivitas menenun mereka pun terpaksa ditinggalkan sejenak.

Udil, warga Kampung Kaduketug II, Desa Kanekes mengatakan, pada saat musim tanam padi, semua keluarga di Baduy turun ke ladang. Termasuk para ibu rumah tangga.

Mereka yang biasa setiap hari menenun pun akan turun ke ladang dan mengurangi kegiatan menenun menjadi satu pekan sekali.

“Untuk sekarang ini, aktivitas menenun hanya satu kali dalam seminggu. Itupun dilakukan di hari libur saja, seperti di hari Minggu atau Sabtu,” ujar Udil, Jumat, 17 September 2021.

Sementara tetua adat Baduy, Jaro Saija, tak menampik bahwa di wilayah nya saat ini tengah memasuki masa tanam padi.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Kejuaraan Nasional Gateball 2024 Digelar di Alun-alun Ahmad Yani Kota Tangerang 26-28 April 2024

Berita Tangerang - Bagi Anda pecinta olahraga, jangan sampai...

Kapolri Ungkap Peran Besar Muhammadiyah bagi Bangsa

Berita Jakarta - Muhammadiyah senantiasa selalu mengingatkan seluruh elemen...