Kurangi Emisi Karbon 60 Ribu Ton Per Tahun, PT Indonesia Toray Synthetics Pensiunkan PLTU

Date:

IMG 20211007 WA0054 1
PT PLN (Persero) resmi memasok seluruh kebutuhan listrik sebesar 45,38 MVA ke PT Indonesia Toray Synthetics di Banten. (Istimewa)

Serang – PT PLN (Persero) resmi memasok seluruh kebutuhan listrik sebesar 45,38 MVA ke PT Indonesia Toray Synthetics (ITS), sebuah produsen serat sintetis di Banten.

PT ITS merupakan anak usaha Toray Group dari Jepang yang mengandalkan suplai listrik yang berasal dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2×15 MW milik sendiri dan sebagian melalui layanan tegangan menengah PLN.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril mengatakan, untuk meningkatkan keandalan PT ITS mengalihkan seluruh pasokan listrik menggunakan layanan PLN per 1 Oktober 2021.

Dengan berpindah ke PLN maka perusahaan diproyeksikan dapat menghemat biaya operasional dengan mendapatkan suplai listrik yang lebih berkualitas dan dapat diandalkan sehingga proses produksi akan lebih efisien.

“Dengan mempercayakan kebutuhan listrik kepada PLN, PT ITS akan lebih fokus dengan bisnis dan PLN akan memberikan kontribusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan listrik pelanggan,” katanya, melalui press rilis yang dikeluarkan melalui PLN UID Banten, Kamis 7 Oktober 2021.

Tak hanya mendapatkan pasokan listrik yang handal, lanjut Bob, PT ITS juga mampu mengurangi emisi karbon hingga lebih dari 60 ribu ton CO2 per tahun yang dihasilkan dari pembakaran batu bara PLTU. Ini sesuai dengan visi dari Toray Group.

“Program ini sangat memungkinkan untuk diterapkan ke seluruh perusahaan yang saat ini masih menggunakan pembangkit sendiri untuk sumber listrik. Untuk itu, pelanggan lain ini saatnya mengalihkan semua pembangkit miliknya ke PLN karena PLN lebih bersih, lebih handal, lebih berkualitas, dan kita juga menuju pembangunan yang berwawasan lingkungan,” ujarnya.

Proses perpindahan daya dilakukan PLN melalui sinergi PLN UID Banten – Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cikokol, PLN Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Barat 2 (UPP JBB 2) dan PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) dalam proses energize penambahan delta daya 35 MVA. Sehingga total daya Konsumen Tegangan Tinggi PT ITS dari sebelumnya 10.380 KVA menjadi 45.380 KVA.

Adapun energize 150 kV sampai ke trafo pelanggan sudah dilakukan sejak 24 September lalu. Hanya saja, pembebanan baru dilakukan pada 1 Oktober, sesuai permintaan pelanggan. Dengan beralihnya pasokan listrik PT ITS ke PLN, maka per 1 Oktober 2021 perseroan menghentikan operasi pembangkit PLTU 2×15 MW miliknya.

Presiden Direktur PT ITS, Yamamoto Hirofusa mengatakan dengan memindahkan suplai ke PLN Toray Group berharap ada kestabilan dalam proses produksi di pabrik PT ITS Tangerang.

Dia pun mengapresiasi PLN yang meskipun menghadapi banyak tantangan dalam mengerjakan infrastruktur suplai kelistrikan karena pandemi Covid-19 tetapi dapat memulai suplai listrik sesuai dengan jadwal pada 1 Oktober 2021.

“Untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih ke semua pihak atas kelancaran pembangunan infrastruktur suplai listrik ini, terutama PLN. Saya sangat bersyukur karena dalam proyek ini kita mendapatkan suplai listrik sesuai dengan jadwal,” katanya.

“Terakhir ke depan tentunya semoga perpindahan ini bisa memberikan banyak manfaat, tidak hanya kepada PT ITS saja tetapi juga untuk PLN, masyarakat dan kebaikan alam,” imbuhnya.

Selama ini, PT ITS telah menerapkan sistem manajemen berdasarkan ISO 9001 untuk menjamin produk berkualitas tinggi dan ISO 14001 untuk pelestarian lingkungan. Produk berkualitas tinggi tersebut dipasarkan ke pasar domestik sekitar 70 persen, sementara sisanya diekspor ke berbagai negara.

“Sesuai dengan Toray Sustainability Vision, PT ITS memiliki target untuk mengurangi efek rumah kaca sebesar 30 persen. Peralihan listrik ke PLN akan memberikan kontribusi yang signifikan dari Toray Group untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,” katanya.

Sebagai informasi, PT ITS didirikan pada Oktober 1971 sebagai pionir dalam memproduksi serat sintetis di Indonesia dengan menggunakan teknologi dari Toray Jepang. Saat ini, PT ITS memproduksi Nylon Filament Yarn, Polyester Staple Fiber dan Polyester Filament Yarn.

Dalam masa pandemi Covid-19, PT ITS termasuk kedalam industri kritikal sehingga perusahaan tersebut turut membantu Indonesia dalam menyediakan bahan pakaian untuk di proses di grup perusahaannya yang meliputi Uniqlo dan lain sebagainya. Pabriknya yang berlokasi di Tangerang ini memiliki estimasi pemakaian listrik minimum mencapai lebih dari 9.9 juta kWh.

Editor : Engkos Kosasih

Author

Cek Berita dan Artikel yang lain di:

Google News

Terpopuler

Share post:

spot_img

Berita Lainnya
Related