Klub Rafi Ahmad Disebut dalam Dugaan Pengaturan Skor di Liga 2; Perserang Pecat Lima Pemain dan Pelatih Lalu Lapor PSSI

Date:

Para pemain Perserang saat mengarungi Liga 2 Indonesia. Perserang resmi melaporkan dugaan pengaturan skor yang melibatkan pihak luar dan pemainnya. (Foto: Istimewa)

Serang – Dugaan pengaturan skor dalam pertandingan Liga 2 Indonesia 2021 mencuat setelah Perserang resmi melapor ke PSSI, Kamis, 28 Oktober 2021.

Perserang menyebut, dugaan pengaturan skor melibatkan sejumlah pihak di luar klub, juga melibatkan pemainnya.

Laporan disampaikan kepada PSSI setelah sebelumnya manajemen Perserang memberhentikan dengan tidak hormat lima pemain dan seorang pelatih.

Manajer Perserang, Babay Karnawi dalam keterangan tertulisnya mengatakan, berdasar sejumlah informasi, pengakuan dan barang bukti yang dimilikinya, manajemen Perserang melaporkan inidikasi pengaturan skor yang ditemukan kepada PSSI sesuai dengan yurisdiksi sepakbola. 

Babay melanjutkan, Perserang melaporkan kondisi yang terjadi di Perserang dalam rangka meminta  Badan Yudisial PSSI menindak secara tegas seluruh pihak-pihak yang terlibat dalam upaya pengaturan skor ini. 

“Sebagai anggota, kami melaporkan agar PSSI melindungi klub, pemain, pelatih dan ofisial Liga 2 dari praktik seperti ini dengan memperketat pengawasan dalam jurisdiksi sepakbola di Liga 2,” kata pria yang populer disapa Jibay ini.

Menurut Jibay, indikasi pengaturan skor pertandingan ditemukan dalam sejumlah laga yang dijalani Perserang di Liga 2 musim ini. Dugaan praktik pengaturan skor pertandingan yang dimaksud diindikasikan telah dilakukan oleh pihak luar dengan mengajak sejumlah pemain Perserang Serang.

“Beberapa orang telah menghubungi sejumlah pemain Perserang untuk membuat Perserang kalah dalam pertandingan melawan RANS Cilegon FC, Persekat Tegal dan Badak Lampung FC,” kata Babay.

Berdasar bukti berikut pengakuan dari pemain dan pelatih, kata Babay, maka kemudian Perserang Serang telah melakukan tindakan tegas kepada lima orang pemain dan seorang pelatih kepala Perserang. Lima pemain yang dimaksud adalah EDS, FE, EJ, AS dan AIH. Sedangkan pelatih adalah PW.

“Dengan pertimbangan integritas dan etik, keenam orang itu diberhentikan secara tidak hormat dari Perserang,” jelas manajer yang populer disapa Jibay itu.

Dengan kehilangan sejumlah pemain pentingnya untuk mengarungi lanjutan Liga 2 musim ini, Jibay mengaku Perserang sangat dirugikan. Meski demikian, Jibay mengaku lebih menjunjung tinggi integritas sepakbola ketimbang mempertahankan punggawa yang merusaknya.

“Kondisi ini sangat merugikan Perserang, tapi kami tetap harus berani dan tidak memberi toleransi terhadap hal-hal yang bisa merusak integritas sepakbola. Dan semua ini kami laporkan agar memberi efek jera kepada pihak-pihak yang ingin merusak integritas sepakbola,” tegas Jibay. 

“Kami berterima kasih kepada pemain dan offisial Perserang dan juga Balsing, yang turut serta memerangi hal-hal yang merusak integritas sepakbola,” imbuhnya.

Selanjutnya, Jibay mewakili seluruh manajemen Perserang mengajak seluruh elemen suporter dan masyarakat Serang untuk mendukung Perserang serta menjadikan kejadian ini sebagai titik awal untuk Serang Bangkit.

“Kami memohon doa dan dukungan kepada seluruh masyarakat Serang agar Perserang bisa meraih hasil sesuai harapan dalam panjutan Liga 2 musim ini,” pungkas Jibay.

Pelatih Tahu Ada Pengaturan Skor

Sementara itu Mantan Pelatih Perserang, Putut Wijanarko membantah dirinya terlibat dalam praktik pengaturan skor yang menyeret dirinya bersama lima orang pemain saat melatih Perserang.

Dia mengaku tidak dipecat, melainkan mengundurkan diri dari Perserang. Pengunduran dirinya juga tidak terkait dengan isu praktik pengaturan skor yang melibatkan anak asuhnya. 

“Saya mundur karena hasil kurang maksimal di dua laga terakhir, bukan karena saya ikut dalam pengaturan skor,” pungkas Putut.

Meski demikian, Putut mengakui bila dirinya mengetahui ada dugaan praktik pengaturan skor yang dilakukan anak asuhnya. Informasi di dapatkan sebelum pertandingan putaran pertama melawan Badak Lampung FC. 

“Memang saya mendapat informasi ini (tentang dugaan pengaturan skor, red) dari salah satu pemain. Tetapi info ini saya keep karena saya berpikiran sebagai pelatih waktu itu kita harus fokus lawan Badak Lampung dan tidak mau terjadi kericuhan dalam tim,” kata Putut.

Namun, lanjut Putut, pemikirannya ternyata dianggap salah oleh managemen dan dikiranya menutup-nutupi hal buruk yang terjadi dalam tim.

“Saya tahu info itu beberapa hari sebelum lawan Badak Lampung. Tetapi ternyata pemain sudah mulai bermain curang sejak lawan RANS Cilegon FC,” pungkasnya.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Sekda Kabupaten Tangerang Dilaporkan Warga Sukamulya ke KASN terkait Dugaan Pelanggaran Etik ASN

Berita Tangerang - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tangerang,...

Digugat Warga dan ‘Diminta’ Pengembang, Bagaimana Nasib 24 Aset Milik Pemkab Tangerang Sekarang?

Berita Tangerang - Sedikitnya 24 aset Pemkab Tangerang saat...

Gelandang dan Kiper Andalan Persib Kompak Sebut Laga Versus Persita Pertandingan Berat

Berita Persib - Gelandang Persib Bandung, Marc Klok dan...

Kisah Polisi Baik Hati dan Royadi Warga Jakarta yang Mudik Bawa Anak Cucu pakai Bajaj

Berita Jakarta - Sabtu malam, 6 April 2024, Royadi...