Serang – Isu pengaturan skor pertandingan pada Liga 2 Indonesia mencuat setelah Perserang melapor ke PSSI, Kamis, 28 Oktober 2021. Perserang juga telah memecat lima pemain dan seorang pelatih.
Perserang menyebut, dugaan pengaturan skor melibatkan sejumlah pihak di luar klub, juga melibatkan pemainnya.
Laporan disampaikan kepada PSSI setelah sebelumnya manajemen Perserang memberhentikan dengan tidak hormat lima pemain dan seorang pelatih.
RANS Cilegon FC Dukung Perserang
Salah satu klub yang disebut dalam pengaturan skor saat melawan Perserang adalah RANS Cilegon FC, klub milik artis Rafi Ahmad yang dulu bernama Cilegon FC.
Namun, Presiden RANS Cilegon FC, Roofi Ardian telah memastikan pihak yang menghubungi pemain Perserang untuk mengatur skor tak ada hubungannya dengan RANS Cilegon.
Setelah isu pengaturan skor mencuat, kata Roofi, RANS Cilegon FC telah berkomunikasi dengan Manajer dan Media Officer Perserang.
“Kami sudah melakukan konfirmasi. Oknum yang diduga mengajak main pemain Perserang bukan dan tidak ada hubungannya dengan PANS Cilegon FC,” kata Roofi dikutip dari Instagram Rans.cilegonfc.official, Jumat 29 Oktober 2021.
Roofi mengaku mendukung dan mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh manajemen Perserang Serang dalam upaya pemberantasan pengaturan skor di Liga 2.
“Mendukung pemberantasan match fixing untuk menciptakan sepak bola yang bersih dan menjunjung tinggi sportivitas,” ungkapnya.
Roofi juga memastikan siap bekerja sama dengan pihak manapun untuk menuntaskan isu pengaturan skor ini. RANS Cilegon FC berharap hal ini dapat menjadi pembelajaran bagi insan sepak bola dilndonesia.
“Serta menutup ruang gerak oknum-oknum perusak citra demi masa depan sepak bola indonesia yang lebih baik lagi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Manajer Perserang, Babay Karnawi dalam keterangan tertulisnya mengatakan, berdasar sejumlah informasi, pengakuan dan barang bukti yang dimilikinya, manajemen Perserang melaporkan inidikasi pengaturan skor yang ditemukan kepada PSSI sesuai dengan yurisdiksi sepakbola.
Babay melanjutkan, Perserang melaporkan kondisi yang terjadi di Perserang dalam rangka meminta Badan Yudisial PSSI menindak secara tegas seluruh pihak-pihak yang terlibat dalam upaya pengaturan skor ini.
“Sebagai anggota, kami melaporkan agar PSSI melindungi klub, pemain, pelatih dan ofisial Liga 2 dari praktik seperti ini dengan memperketat pengawasan dalam jurisdiksi sepakbola di Liga 2,” kata pria yang populer disapa Jibay ini.
Menurut Jibay, indikasi pengaturan skor pertandingan ditemukan dalam sejumlah laga yang dijalani Perserang di Liga 2 musim ini. Dugaan praktik pengaturan skor pertandingan yang dimaksud diindikasikan telah dilakukan oleh pihak luar dengan mengajak sejumlah pemain Perserang Serang.
“Beberapa orang telah menghubungi sejumlah pemain Perserang untuk membuat Perserang kalah dalam pertandingan melawan RANS Cilegon FC, Persekat Tegal dan Badak Lampung FC,” kata Babay.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana