Jakarta – Tiga klub peserta Liga 2 Indonesia yakni RANS Cilegon FC, Persekat Tegal dan Badak Lampung FC terseret dugaan pengaturan skor.
Dugaan mencuat setelah Perserang melapor ke PSSI, Kamis, 28 Oktober 2021. Perserang juga telah memecat lima pemain dan seorang pelatih.
Perserang menyebut, dugaan pengaturan skor melibatkan sejumlah pihak di luar klub, juga melibatkan pemainnya.
Diperiksa 10 November 2021
Dikutip BantenHits.com dari BolaSport.com, Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menegaskan jika dugaan pengaturan skor yang dilaporkan klub Perserang Serang terbukti, maka pelaku dipastikan akan mendapatkan hukuman seumur hidup.
Yunus Nusi mengungkapkan, timnya segera bergerak dan mencari keterangan dari semua pihak. Sejauh ini, PSSI sudah memiliki bukti-bukti dan menyerahkan kepada Komisi Disiplin.
“Bukti-bukti sudah di tangan kami. Hari ini saya sudah menandatangani surat untuk mengundang dan memanggil manajemen Perserang yang membuat pengaduan sekaligus pemain yang menurut Perserang melakukan pengaturan skor,” kata Yunus Nusi kepada awak media.
Menurut Yunus, saat ini bukti-bukti sudah diserahkan ke Komdis PSSI. Rencananya pada 10 November 2021 yang akan pertama kali dipanggil adalah manajemen Perserang sebagai pihak yang melapor.
“Insya Allah pada tanggal 10, dari manajemen Perserang bisa datang ke PSSI untuk menjalani pemeriksaan,” kata Yunus Nusi kepada awak media termasuk BolaSport.com
Yunus Nusi menjelaskan jika bukti awal sudah dikumpulkan, selanjutnya akan dilaksanakan prosek penyelidikan untuk kasus ini.
Perintah Ketum PSSI
Yunus Nusi berjanji praktik pengaturan skor semacam ini akan ditangani secara serius karena merusak nilai sportivitas dalam sepak bola.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, kata Yunus, telah memerintahkan jajaran akan menjadikan kasus dugaan pengaturan skor sebagai prioritas.
“Insya Allah secepatnya karena Ketua Umum meminta kami untuk menjadikan kasus ini prioritas karena sudah mencoreng sepak bola kita,” tegasnya.
Selanjutnya, setelah menyerahkan bukti ke Komisi Disiplin PSSI, kemungkinan masalah ini juga akan diselidiki oleh Satgas Antimafia Bola.
“Kami serahkan dulu ke Komdis, lalu kemungkinan Satgas. Mana ranah sepak bola dan mana ranah pidana kami serahkan ke Komdis,” kata Yunus Nusi.
Terkait sanksi, Yunus Nusi dengan tegas mengatakan jika terbukti ada praktik pengaturan skor, maka pelaku akan mendapatkan hukuman tidak boleh terlibat di sepak bola Indonesia seumur hidup.
“Semalam kami langsung mengadakan meeting dengan Komdis untuk menyiapkan bukti dan merespons apa yang terjadi. Ketum sudah perintahkan untuk memberikan hukuman maksimal,” ungkapnya.
“Maksimalnya kalau sudah terbukti adalah seumur hidup. Pelaku tidak bisa berkecimpung lagi di Indonesia. Semua yang terlibat di dalamnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Manajer Perserang, Babay Karnawi dalam keterangan tertulisnya mengatakan, berdasar sejumlah informasi, pengakuan dan barang bukti yang dimilikinya, manajemen Perserang melaporkan inidikasi pengaturan skor yang ditemukan kepada PSSI sesuai dengan yurisdiksi sepakbola.
Babay melanjutkan, Perserang melaporkan kondisi yang terjadi di Perserang dalam rangka meminta Badan Yudisial PSSI menindak secara tegas seluruh pihak-pihak yang terlibat dalam upaya pengaturan skor ini.
“Sebagai anggota, kami melaporkan agar PSSI melindungi klub, pemain, pelatih dan ofisial Liga 2 dari praktik seperti ini dengan memperketat pengawasan dalam jurisdiksi sepakbola di Liga 2,” kata pria yang populer disapa Jibay ini.
Menurut Jibay, indikasi pengaturan skor pertandingan ditemukan dalam sejumlah laga yang dijalani Perserang di Liga 2 musim ini. Dugaan praktik pengaturan skor pertandingan yang dimaksud diindikasikan telah dilakukan oleh pihak luar dengan mengajak sejumlah pemain Perserang Serang.
“Beberapa orang telah menghubungi sejumlah pemain Perserang untuk membuat Perserang kalah dalam pertandingan melawan RANS Cilegon FC, Persekat Tegal dan Badak Lampung FC,” kata Babay.
Bantahan Klub Rafi Ahmad
Presiden RANS Cilegon FC, Roofi Ardian telah memastikan pihak yang menghubungi pemain Perserang untuk mengatur skor tak ada hubungannya dengan RANS Cilegon.
Setelah isu pengaturan skor mencuat, kata Roofi, RANS Cilegon FC telah berkomunikasi dengan Manajer dan Media Officer Perserang.
“Kami sudah melakukan konfirmasi. Oknum yang diduga mengajak main pemain Perserang bukan dan tidak ada hubungannya dengan PANS Cilegon FC,” kata Roofi dikutip dari Instagram Rans.cilegonfc.official, Jumat 29 Oktober 2021.
Roofi mengaku mendukung dan mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh manajemen Perserang Serang dalam upaya pemberantasan pengaturan skor di Liga 2.
“Mendukung pemberantasan match fixing untuk menciptakan sepak bola yang bersih dan menjunjung tinggi sportivitas,” ungkapnya.
Roofi juga memastikan siap bekerja sama dengan pihak manapun untuk menuntaskan isu pengaturan skor ini. RANS Cilegon FC berharap hal ini dapat menjadi pembelajaran bagi insan sepak bola dilndonesia.
“Serta menutup ruang gerak oknum-oknum perusak citra demi masa depan sepak bola indonesia yang lebih baik lagi,” pungkasnya.
Editor: Fariz Abdullah