Pandeglang – Kantor Unit Penyelenggaran Pelabuhan (UPP) Kelas III Syahbandar Labuan, mengakui kecolongan oleh cuaca yang tak terprediksi sehingga membuat kapal tongkang pengangkut batu bara terdampar.
Padahal, pada saat pihak UPP Kelas III Syahbandar mengeluarkan Surat Perintah Berlayar (SPB) pada tanggal 6 November lalu, cuaca terbilang aman.
“Cuaca itu memang diluar prediksi. Karena ketika SPB kami keluarkan cuaca aman, tapi setelah kapal tongkang itu keluar dari area PLTU II Labuan, tiba – tiba cuaca buruk datang,” ungkap Humas UPP Kelas III Syahbandar Labuan, Esom Satiri kepada BantenHits.com, Jumat 12 November 2021.
Setelah dilakukan pemeriksaan, dia memastikan bahwa terdamparnya tongkang yang baru bongkar batu bara di PLTU II Labuan murni karena faktor alam.
“Tapi sejauh ini apa yang saya lihat dan saya dengan kejadian itu mutlak kecelakan akibat faktor alam yang tidak terprediksi sebelumnya. Bukan faktor kesengajaan dari pihak manapun,” katanya.
Akibat tongkang terdampar mengakibatkan beberapa bagang nelayan pancing hancur. Esom mengaku, kaitan dengan dampak tongkang tersebut sudah berkomunikasi dengan agen yang merupakan kepanjangtanganan dari owner tongkang.
Dijelaskannya, memang ketika dicek ke lapangan, ada beberapa tempat mancing yang dibangun dari.bambu rusak terkena kapal tongkang tersebut.
“Kita sudah sampaikan, yang intinya meminta tolong kepada pihak perusahaan agar bertanggungjawab ketika ada kerugian yang dialami masyarakat dari dampak terdamparnya kapal tongkang itu,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun BantenHits.com bahwa kapal tongkang pengangkut batu bara ke PLTU II Labuan, yang terdampar tepat di belakang hotel Kharisma tersebut sudah dievakuasi dari pantai.
Editor : Engkos Kosasih