Lebak- “Berkeluarga disini (Lebak), bekerja disini, atau memang lahir disini, semua pasti mencintai Lebak. Cinta adalah modal bersama bagi kita semua untuk membangun Kabupaten Lebak,”kata Iyan Fitriyana sang penulis buku Optimisme Membangun Lebak; Ekspresi Cinta Seorang Warga.
Iyan menerangkan buku dengan tebal 126 halaman itu merupakan karya ke sembilannya yang resmi dilaunching untuk umum.
Buku yang mengambil seputar Kabupaten Lebak itu juga ternyata adalah kompilasi perkembangan Bumi Multatuli dari tahun ke tahunnya.
Mulai dari era sang tokoh Pembangunan, Mulyadi Jayabaya hingga anaknya Iti Octavia Jayabaya.
Dalam buku itu, penulis juga bertekad memberikan pencerahan berupa ekspresi cinta untuk daerah asalnya.
Tulisan tentang Lebak, mungkin topik lawas yang sering dibahas oleh banyak kalangan, tetapi bagaimana jika ulasan tentang Lebak ditulis oleh orang yang sama, dalam tempo tahun ke tahun? Itu sebabnya buku ini menarik karena membuka wawasan kembali serta mengingatkan potensi Lebak dari “orang dalam”.
Beberapa tulisan Iyan yang dilansir dalam buku tersebut juga ternyata pernah dituangkan dalam beberapa buku produk tahunan yang dirilis pemerintah daerah. Ya, tepatnya setiap momentum hari jadi Kabupaten Lebak.
“Ada beberapa dorongan agar tulisan-tulisan yang sudah pernah tayang untuk dibukukan. Dan Alhamdulillah terbitlah buku Optimisme Membangun Lebak ini,”kata pria yang menjabat Kabag Kesra Setda Lebak ini, Senin, 13 Desember 2021.
Kata Iyan, buku bersampul biru dengan latar peta Kabupaten Lebak ini sengaja dibuatnya agar menjadi cambuk penyemangat pembaca dalam membangun Kabupaten Lebak.
“Semoga semua memiliki optimisme untuk membangun Lebak. Betapapun kita memiliki keterbatasan tapi itu menjadi pemantik bagi kita untuk terus optimis membangun Kabupaten Lebak,”katanya.
“Ikhtiar kita membangun Lebak itu berpijak pada rasa cinta kita kepada kabupaten Lebak,”tambahnya.
Untuk anda yang tertarik membaca buku tulisan Iyan Fitriyana bisa mendapatkannya di perpustakaan saidja adinda maupun secara online via Pdf.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana
