Serang – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah secara langsung menyalurkan dana bantuan kemanusian sebesar Rp418 juta ke korban bencana erupsi letusan Gunung Semeru, Jawa Timur.
Dana sebesar itu merupakan hasil patungan dari para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Serang. Bantuan yang diberikan Tatu diterima langsung oleh Bupatu Lumajang.
Pada kesempatan itu, Tatu juga mengunjungi lokasi yang terdampak erupsi di Desa Candipuro, Kabupaten Lumajang. Ia malihat langsung dahsyatnya dampak abu vulkanik saat erupsi terjadi pada Sabtu (4/12/2021) lalu.
“Ibu menyerahkan bantuan dari dari ASN Pemkab Serang dan para guru. Alhamdulillah secara langsung diberikan kepada Bupati Lumajang, Pak Thoriqul Haq. Kami merasakan apa yang dialami para korban erupsi,, dan semoga bantuan yang kami berikan bermanfaat,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa 14 Desember 2021.
Menurut Tatu, penggalangan dana dilakukan sejak Rabu (8/12/2021) hingga Jumat (10/12/2021), melalui Surat Edaran Bupati Serang Nomor 400/3556/Kesra/XII/2021. Dalam waktu singkat terkumpul bantuan kemanusiaan sebesar Rp 418.357.500.
Turut mendampingi dalam penyerahan bantuan, Kepala Dindikbud Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya dan Ketua PGRI Kabupaten Serang Janusi.
“Salam dari para ASN, guru, tenaga kependidikan, dan seluruh masyarakat Kabupaten Serang. Doa kami untuk masyarakat terdampak erupsi, semoga diberi kesabaran, keikhlasan, dan segera kembali normal,” ujar Tatu.
Sementara Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), yang diketuai oleh Sutan Riska Tuanku Kerajaan menyerahkan bantuan uang tunai total senilai Rp 200 juta.
Bantuan berupa santunan Rp150 juta kepada 34 ahli waris warga Lumajang yang menjadi korban meninggal erupsi Gunung Semeru dan Rp 50 juta untuk renovasi masjid yang rusak diterjang lahar panas.
“Kami dari Apkasi mengunjungi lokasi bencana untuk memberikan semangat kepada Bupati Lumajang agar tetap tegar dan kepada masyarakat Lumajang diberikan kesabaran dan korban yang meninggal diterima di sisi Allah SWT,” tutupnya.
Editor : Engkos Kosasih
