Rutin Salawatan Campur Musik, Ini Profil Guru Ngaji di Cipete Pinang Tangerang yang Cabuli Dua Murid

Date:

IMG 20200729 085029
Guru ngaji di Cipete, Pinang, Kota Tangerang diduga cabuli dua muridnya. Ilustrasi: massa merusak gubuk tempat tinggal guru pondok pesantren cabul di Batu Kuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang. (Dok.BantenHits.com) 

Tangerang – Dua santri yang masih di bawah umur di Cipete, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, diduga menjadi korban pencabulan gurunya, Ahmad Saiful.

Polres Metro Tangerang telah menetapkan Ahmad Saiful sebagai tersangka pada Selasa, 14 Desember 2021.

Saiful dijerat Pasal 83 UU RI Nomor 7 Tahun 2016 tentang Penetapan PP Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Hingga Larut Bermusik Salawat

Dikutip BantenHits.com dari Kompas.com, Ketua RT02/RW03, Kelurahan Cipete, Edy Supriyadi mengungkapkan, Ahmad Saiful, rutin menggelar pengajian setiap pekan.

Edy mengatakan, tersangka kasus pelecehan seksual yang juga merupakan pemuka agama itu rutin menggelar pengajian setiap hari Kamis, sejak tiga tahun yang lalu.

“(Pengajiannya) pakai speaker lagi gitu kan. Jam 23.00 WIB aja masih ada hadroh (kesenian yang diklaim Islami), lebih banyak ke musik salawat gitu,” ujarnya saat ditemui, Kamis, 16 Desember 2021.

Pengajian itu, kata Edy, tidak diikuti oleh warga RT setempat, melainkan warga luar kawasan tersebut.

Saiful sempat meminta izin dari Edy sebelum menggelar pengajian. Ketika itu, Edy tak mengetahui bahwa pengajian yang digelar akan diiringi pertunjukan alat musik (hadrah).

Lantaran diiringi alat musik dan berlangsung hingga malam hari, warga sekitar merasa terganggu dan mengeluhkan hal itu kepada Edy. Edy kemudian menyampaikan keluhan itu ke Saiful.

“Ya saya bilang, tolonglah nggak usah… Kalau sudah malem banget, kasihan warga sekitar situ terganggu,” ucapnya.

“Ya untungnya warga saya itu enggak terlalu bar-bar. Paling cuman ngeluh aja ke saya. Saya bilang, sabar dulu, sabar dulu,” sambung dia.

Kepada Edy, Saiful hanya mengiyakan keluhan tersebut. Di sisi lain, pengajian yang diiringi alat musik itu tetap berlangsung.

Mantan Anggota FPI

Saiful merupakan warga yang tak bisa berbaur dan keberadaannya juga sulit diterima warga sekitar. Sikap tidak berbaur juga ditunjukkan anggota keluarga Saiful.

Edy menyampaikan, Saiful bukanlah warga asli RT02 itu. Dia datang ke permukiman tersebut sekitar lima tahun yang lalu. Bersama dengan kedua orangtua, istri, dan anak-anaknya, Saiful membeli rumah di wilayah itu.

Saiful juga disebutkan merupakan eks Ketua Ranting Front Pembela Islam (FPI) Ranting Cipete. Saiful disebut acap kali menunjukkan identitasnya sebagai anggota FPI kepada warga setempat.

Namun, usai FPI dibubarkan oleh Pemerintah Pusat, pelaku pelecehan seksual itu tak lagi menunjukkan identitasnya sebagai anggota organisasi masyarakat tersebut.

Iming-iming Ilmu Kebatinan

Adapun Saiful diduga melecehkan dua murid perempuannya yang masih di bawah umur pada April 2021 lalu.

Salah satu paman korban, F, mengatakan tindakan pelecehan terhadap keponakannya dilakukan di kediaman Saiful (S).

Kata dia, korban diajak ke kediaman S dengan iming-iming memberikan ilmu kebatinan. S merupakan guru mengaji kedua terduga korban.

“Di rumah S, keponakan saya dibuka bajunya, enggak jelas alasannya…. Di rumah (S) sepi,” paparnya.

“Waktu itu (korban) enggak coba buat ngelawan, kayak dihipnotislah,” sambung dia.

F melanjutkan, korban bersama seorang temannya juga diajak mandi bersama oleh S di kediamannya. Kejadian itu berlangsung pada hari yang berbeda dalam bulan yang sama.

Keluarga korban baru mengetahui kejadian tersebut pada Agustus 2021. Pihak keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Metro Tangerang Kota.

Tak hanya itu, istri S sempat mengancam keponakannya saat pihak keluarga melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian.

Editor: Fariz Abdullah

 

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

    View all posts

Cek Berita dan Artikel yang lain di:

Google News

Terpopuler

Share post:

spot_img

Berita Lainnya
Related

Kesbangpol Kota Tangerang Gandeng Mahasiswa Gelar Diskusi untuk Sukseskan Pilkada

Berita Tangerang - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik atau...

Awas! Predator Anak, Penyuka Sesama Jenis Ini Masih Berkeliaran!!

Berita Tangerang - Yandi Supriyadi (29) merupakan penyuka sesama...