Serang – Sebuah vidio dugaan kasus pungutan liar (Pungli) pada bantuan sosial (Bansos) di Kota Serang, Banten, viral di media sosial.
Dalam rekaman vidio yang dibagikan melalui akun instagram @infoserang, seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya ini menyebut-nyebut bansos harus dengan uang sebesar Rp 60 ribu.
Wanita tersebut juga menunjukan sejumlah bantuan sembako yang diterima oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang teridir dari beras 4 karung, beberapa kantong plastik telur dan kacang ijo.
“Dapat bantuan dari pemerintah empat karung (beras), nebusnya pakai duit Rp 60.000. Bantuan PKH, satu karung Rp 15.000,” kata perempuan dalam vidio.
Dia menyebut, jika KPM penerima bansos tersebut tidak mebebus dengan uang sebesar Rp 60 ribu dimasukan ke dalam hutang.
“Engga bisa nebus terhitung utang Rp 15.000. Peraturan di sini, di kampung. Mohon ditindaklanjuti,” pintanya.
“Ini butuh ditindaklanjuti, tidak bisa seperti ini. Yang miskin nambah miskin, yang engga punya duit engga bisa nebus,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial Kota Serang Poppy Nopriadi mengatakan, berdasarkan laporan sementara kejadian dugaan pungli bansos tersebut terjadi di Kelurahan Kilasah, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
Pihaknya juga sudah mengecek informasi dugaan pungli tersebut setelah ramai jadi perbincangan di media sosial.
Berdasarkan laporan awal yang diterima, Poppy menyebut bahwa kejadiannya adanya dugaan praktik pungli itu di Kelurahan Kilasah, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
“Sudah dapat laporannya, hari ini dicek kebenaran infonya,” kata Poppy dikutip BantenHits.com dari IdnTimes.
Menurut Poppy semua jenis bantuan yang dikucurkan oleh pemerintah tidak dipungut biaya alias gratis.
“Semua jenis bantuan mah engga ada yang harus bayar, maka itu kita akan cek dan klarifikasi,” tandasnya.
Editor : Darussalam Jagad Syahdana