Lebak- Para petani di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak menjerit sawah mereka mengalami kekeringan hingga puso.
Tak tanggung-tanggung tersiar kabar ada empat blok pesawahan warga di Desa Pamubulan dan Bayah Timur yang mengalami kekeringan.
Belakangan, mereka juga dikabarkan telah melakukan aksi bakar sawah sebagai bentuk kekecewaan.
Masyarakat menyebut kekeringan terjadi setelah adanya aktivitas penambangan yang disebut-sebut dilakukan oleh perusahaan raksasa PT Cemindo Gemilang.
“Percuma dilanjut (tanam padi), karena inimah pastinya gagal panen. Ini sudah yang kesekian kalinya terjadi,”kata Endi kepada awak media, Senin, 24 Januari 2022.
“Kami bingung mau protes kemana, ke perusahaan juga kayaknya percuma,”tambahnya.
“Mau garap gimana? yang ada saya takut ketimpa batu dari lokasi tambang. Kalau lagi meledakan tambang, batu pada jatuh ke lokasi sawah saya. Ketimbang bahaya, mending saya enggak garap sawah itu,” timpal Kios petani lainnya.
Sementara, Kepala Desa Bayah Timur Rafik Rahmat Taufik membenarkan adanya kekeringan pada lahan persawahan warga.
Menurut Rafik, kekeringan ini sudah terjadi sejak 4 tahun lalu yang disebabkan adanya aktivitas pertambangan di dekat sumber mata air.
“Iya betul, ada kekeringan. Jadi intinya ada penambangan batu disekitar sumber mata air. Dampaknya, aliran air mengering dan enggak bisa mengaliri sawah,” kata Rafik.
Rafik mendesak pihak perusahaan agar bisa bertanggung jawab atas persoalan ini.
“Jangan sampai hadirnya industri di Kecamatan Bayah justru merugikan masyarakat,”tandasnya.
“Mereka hadir harusnya memberi kesejahteraan,”tegas Rafik menambahkan.
Hingga berita ini publish Bantenhits masih mengupayakan konfirmasi pihak PT Cemindo Gemilang.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana