Lebak- Dinas Penanaman Modal atau DPM Kabupaten Lebak mencatat realisasi investasi tahun 2021 melebihi target yakni Rp1.144.000.000.000 atau mencapai 133,40 persen.
Kepala DPM Lebak Yosep Mohamad Holis mengatakan, selama tahun 2021 total investasi di Kabupaten Lebak mencapai Rp1.526.104.170.000 dari 288 proyek dan 288 perusahaan.
Besaran itu, menurut Yosep, berasal dari perusahaan modal asing (PMA) maupun perusahaan dalam negeri (PMD).
“Sektor properti PMDN jadi penyumbang investasi terbesar. Perumahan, kawasan industri dan perkantoran jadi yang paling besar dalam menyumbang investasi yakni Rp513.771.000.000,” kata Yosep, Senin, 31 Januari 2022.
Kemudian sektor sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi menjadi penyumbang investasi terbesar kedua yakni dengan total realisasi Rp486.525.300.000.
Lalu, lanjut Yosep, sektor industri mineral non logam PMA merupakan penyumbang ketiga dengan nilai realisasi investasi Rp394.750.380.000.
“Ini menunjukkan hal positif bahwa Lebak masih dipercaya oleh para investor menanamkan modalnya, apalagi dengan kehadiran tol dan faktor lain yang bisa jadi daya tarik berinvestasi,” terang Yosep.
Selain ketiga sektor tersebut, sektor lainnya yang masuk dalam peringkat terbesar realisasi investasi PMA dan PMDN adalah sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp58.872.500.000; sektor industri kulit, barang dari kulit dan sepatu Rp42.453.890; dan sektor konstruksi Rp10.371.400.000.
Dengan realisasi sepanjang tahun 2021, Yosep menyebut menyerap sebanyak 5.041 tenaga kerja.
“Industri barang, dari kulit dan alas sepatu paling banyak menyerap tenaga kerja sebanyak 2.421 orang dan industri mineral dan logam sebanyak 1.508 tenaga kerja,” katanya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana