Tangerang – Peristiwa yang terjadi Perumahan Bugel Mas Indah, Kelurahan Bugel, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Minggu dini hari, 13 Februari 2022 ini, layak untuk jadi bahan perenungan.
Peristiwa ini juga mengingatkan, betapa pentingnya pondasi agama bagi setiap pasangan yang ingin mengarungi biduk rumah tangga.
Cerita bermula dari AS (25) dan istrinya, PS (22). Pasangan muda ini mengontrak di salah satu rumah di Bugel Mas Indah, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.
Minggu dini hari itu, rupanya menjadi hari-hari terakhir bagi PS. Perempuan ini mati lemas kehabisan nafas. Apa sebabnya?
Dikutip BantenHits.com dari Kompas.com, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol. Komarudin berujar, aksi pembunuhan itu berawal saat AS menunggu kepulangan PS di kontrakan mereka di Perumahan Bugel Mas Indah.
Kala itu, waktu telah menunjukkan pukul 02.00 WIB. AS menunggu PS hingga emosinya tersulut lantaran sang istri belum juga pulang.
“Menurut keterangan AS, dia marah (kepada PS) karena sampai jam 02.00 WIB belum pulang juga,” ucap Komarudin dalam rekaman suara, Rabu, 16 Februari 2022.
Komarudin melanjutkan, AS mencium bau alkohol dari PS, setibanya sang istri di kontrakan mereka. Pasangan suami istri itu lalu terlibat dalam cekcok.
AS mulanya hendak meninggalkan kontrakan mereka. Namun, PS memaksa AS agar tidak meninggalkan kontrakan itu. Cekcok berlanjut hingga PS mencakar AS di bagian dadanya.
“Saat pulang, kondisi mulutnya (PS) bau minuman keras, menurut keterangan dari pelaku. Dari sana lah awal cekcok sehingga terjadi pertengkaran. Korban sempat mencakar pelaku,” ucap Komarudin.
Dini hari itu, usai dicakar korban, AS gelap mata dan mencekik istrinya sampai tewas.
“Pelaku gelap mata dan mencekik leher korban,” ujar Komarudin.
Setelah membunuh istrinya, AS mengunjungi rumah orangtuanya di Bogor, Jawa Barat pada Senin, 14 Februari 2022.
Kepada keluarganya, AS mengaku telah membunuh korban. Dia lalu menyerahkan diri ke Mapolres Metro Tangerang Kota pada Selasa kemarin.
Komarudin berujar, kepolisian masih memeriksa AS. Meski sudah mendapatkan pengakuan dari AS, polisi masih menunggu hasil otopsi jenazah PS untuk mengetahui penyebab kematian.
“Untuk lebih pastinya kita menunggu hasil autopsi. Sementara, menurut pengakuan, terduga pelaku mencekik korban,” tutur Komarudin.
Editor: Fariz Abdullah